img_title
Foto : Instagram/@herjunotali.studio

IntipSeleb Lokal Herjunot Ali turut menyuarakan soal aturan larangan kampanye LGBT di Qatar selama Piala Dunia 2022 berlangsung.

Aktor berusia 37 tahun itu menyoroti pemaksaan yang dilakukan beberapa orang hanya untuk sependapat dengannya terkait LGBT. Apa katanya? Yuk kita simak.

Herjunot Ali Tegas Berada di Pihak Qatar

berbagai sumber
Foto : berbagai sumber

Menurut Herjunot Ali setiap negara pasti memiliki budaya dan peraturannya masing-masing dan itu bukan sesuatu yang bisa diubah begitu saja. Jadi, setiap negara yang masuk negara orang lain sepatutnya menghargai budaya dan peraturan yang sudah ada.

Gue selalu bela hak hidup orang. Itu enggak boleh hilang, apa pun orientasi seksualnya. Tapi, hal yang paling salah itu adalah ketika lo maksa orang lain punya pendapat yang sama dengan lo. Itu salah besar. Tapi budaya, keyakinan agama dan terutama peraturan negara enggak ada tawar-tawaran,” kata Herjunot Ali dalam unggahan Stories Instagram-nya menanggapi polemik kampanye LGBT di Qatar, dikutip Selasa, 29 November 2022.

Orang Arab enggak boleh ngelarang gay parade ketika mereka lagi ada di Belanda, termasuk pun ketika orang Muslim enggak boleh ngelarang orang-orang yang mau telanjang di nudist beach area Perancis. ” tambah Junot.

Atas dasar pemikirannya itu, pria yang akrab disapa Junot ini mengaku dirinya berada di pihak Qatar. Namun, ia dengan tegas menyebutkan bahwa dirinya tidak membenci atau anti LGBT.

Mantan kekasih Tatjana Saphira ini tetap membela hak-hak hidup setiap orang. Namun, dia membenci hal-hal yang munafik. Justru menurutnya, mereka yang berkoar soal larangan kampanye LGBT di Qatar adalah orang yang close minded.

Gue ada di pihak Qatar, TITIK. Kenapa akhirnya diubah peraturannya jadi boleh sama Qatar sekarang, ya at the end of the day, is all about bussiness. Mereka main kuat-kuatan geopolitik aja. Negara yang ngancem boikot berarti lebih kuat dari Qatar,” ungkapnya.

Dan lebih menjijikkan lagi buat gw adalah justru orang-orang yang suka teriak-teriak bahwa mereka tuh smart, educated dan open minded adalah justru mereka orang-orang yang sebenarnya paling close minded. Orang-orang munafik yang terkesan educated, suka maksain pendapatnya, dan anti kritik itulah yang suka aku labeli,” kata Herjunot.

Netizen Merasa Terwakilkan

berbagai sumber
Foto : berbagai sumber

Pendapat Herjunot Ali ini pun langsung menuai dukungan dari banyak netizen. Bahkan, tak sedikit yang langsung menyenggol Gita Savitri yang sudah lebih dulu memberi suara terkait kampanye LGBT negara Jerman di Qatar.

Terwakilkan banget sama bang junot. "Educated dan open minder adalah justru mereka orang2 yang sebenernya paling close minded." Gitasav tolong baca ini.” kata salah satu netizen Twitter.
Gita itu menurut gw termasuk orang yg well educated. Cuma sayangnya pendidikannya ga dipake untuk mengetahui batasan ranah kebebasan berpendapat, atau berpendapat diluar hal ga dipahaminya. Terkesan ngejar pengakuan, eksistensi biar dianggap,” tulis yang lainnya.

Berbeda dengan Junot yang tegas berada di sisi Qatar, Gita memberikan pandangan yang menimbulkan kontroversi sampai membuat namanya sempat menjadi trending di Twitter. Youtuber yang tinggal di Jerman itu terkesan seolah kontra dengan keputusan Qatar tersebut bahkan menyinggung homophobia.

"Di satu sisi kaya virtue signaling ya… kaya, can you do something more than that? Di sisi lain, LGBTQ-phobia has real life consequences,” tuls Gita menanggapi pertanyaan dari pengikutnya di Instagram.
People lost their lives due to their gender & sexuality so it’s better than not saying anything at all. FIFA is corrupt and Qatar justifying homophobia by using "this in our culture" is big no. (Di satu sisi seperti virtue signaling)" ungkap Gita.(prl).

Topik Terkait