“Kebiasaan kami menyetel musik Mandarin selalu diperlakukan nggak baik. Rumah selalu dilempar pakai batu, listrik sering dimatikan. Akhirnya di situ saya memutuskan bagaimana caranya biar saya nggak terus-terusan seperti itu,” ujar Dedi Ibrahim dilansir dari kanal Youtube Ngaji Cerdas.
Dedi Ibrahim pun memutuskan untuk berpura-pura menjadi muslim tanpa sepengetahuan keluarganya dan berbaur dengan penduduk sekitar. Keputusannya itu justru membuatnya menemukan Tuhan.
“Dengan keterpura-puraan itu sebenernya nggak enak juga karena saya mempermainkan agama, tapi saya terpaksa. Akhirnya saya menjalani. Ternyata dari situlah keterpura-puraan saya menemukan Tuhan, Allah,” lanjutnya.
Menganggap Islam Rasis
Perlakuan tidak baik yang diterimanya dahulu membuat Dedi Ibrahim sempat merasa bahwa agama Islam itu rasis.
“Islam itu rasis, memperlakukan orang kurang baik. Setelah saya awalnya pura-pura buat nyari aman, saya menjadi muslim dan benar-benar tahu kalau islam nggak seperti itu,” terang Dedi Ibrahim.