“Dilaporkan karena ada kekhawatiran Direktur Park kabur dan tidak menyelesaikan tanggung jawabnya, sebelum lapor sudah mediasi tapi digantung terus. Dan sampai sekarang tidak dibayar sama sekali dan sudah tidak jawab. Hasil penjualan tiket kurang lebih sudah mencapai Rp7 miliar. Dan dana itu sudah hampir setengahnya ditarik Direktur Park,” timpal Rizky Triadi sebagai Direktur PT Visi Musik Indonesia terhadap pelaporan CEO Promotor We All Are One, Park Jai Hyun.
Hingga akhirnya, PT Visi Musik Asia meminta bantuan hukum sebab tidak mendapat bayaran sampai melewati batas tanggal pembayaran tersebut. Konsultasi hukum ini dilakukan dengan anak Hotman Paris, Fritz Paris Hutapea.
“Untuk updatenya saat ini masih info terakhir yang saya dapat dalam sekarang beberapa para perwakilan dari PT Coution katanya sudah ada yang ditangkap oleh pihak imigrasi, sedangkan Direktur Park masih dalam proses pencarian dan paspornya saat ini sudah ditahan pihak imigrasi. PT Visi Musik Asia akan terus melalukan upaya apapun untuk menegakkan keadilan untuk semua," jelas Fritz.
Konser K-Pop We All Are One ini rencananya akan diadakan pada 10-12 November 2022 dan menampilkan penyanyi tenar asal Korea Selatan seperti Chen EXO, NMIXX hingga Bambam GOT7. Namun konser tersebut ditunda dan dibatalkan. Penggemar yang sudah membeli tiket pun merasa kecewa. Tak sedikit yang minta refund.