"Dari tahun ke tahun perbincangan tentang KERAMAT tiada henti di berbagai forum. Hingga tahun 2018 kami sepakat sudah waktunya untuk hadirkan sekuel ini," kata Chand Parwez Sevia.
"Dihantui beban tanggung jawab besar kepada penggemar film pendahulunya, termasuk putra-putri saya yang ngefans dan terus-menerus menonton dan minta filenya. Hingga butuh lebih dari 3 tahun untuk persiapan, dan sebagai pemanasan film KERAMAT kami restorasi kemudian tayang ulang di bioskop yang disambut penuh antusias, karya ini juga menjadi tontonan favorite di berbagai platform digital di tanah air hingga ke mancanegara," sambungnya.
Riset panjang untuk KERAMAT 2: Caruban Larang yang dilakukan oleh Monty terealisasi, dan selesai produksinya di tahun ke-4. Rentang waktu 13 tahun perlu diantisipasi dengan meningkatkan kreativitas konsep dari pendahulunya sesuai kondisi kekinian.
Berasal dari Sebuah Eksperimen
Sementara dalam keterangan Monty Tiwa film KERAMAT yang dirilis di tahun 2009 adalah sebuah proyek eksperimental yang tidak kami rencanakan untuk memiliki efek jangka panjang. Sesuatu berasal dari sebuah eksperimen, sudah disiapkan untuk apapun hasilnya
"Berhasil atau tidak, diterima atau ditolak. Mungkin karna berangkat dari kesederhanaan tapa beban, KERAMAT malah berhasil menyentuh penonton-nya," ucap Monty Tiwa.