IntipSeleb Lokal – Atlet Indonesia yang dahulu jaya dan dipuja bak raja kini kehidupannya merana. Nampaknya, banyak atlet yang bertabur gelar hingga menjadi juara ketika dahulu, pada waktu sekarang hidupnya memilukan.
Beberapa atlet Indonesia yang dahulu nya bahkan peraih medali emas hingga kejuaraan Internasional dan membawa bangga nama Indonesia. Kini, hidup menderita dengan kesulitan ekonomi, merana karena sakit dan tidak ada biaya hingga merelakan cita-cita untuk mencari pundi-pundi rupiah agar bisa bertahan hidup.
Lantas, siapa sajakah atlet-atlet Indonesia yang kini hidup memilukan? Bagaimana nasib mereka kini? Yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini!
1. Katarina Nesimnasi (Lari Putri)
Sosok mantan atlet lari putri yaitu Katarina Nesimnasi, asal Desa O’of, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten TTS, Provinsi NTT, dahulu pernah mengharumkan nama Indonesia di level Internasional. Kini, atlet putri itu tenggelam namanya dan tidak pernah diingat kembali.
Diketahui bahwa Katarina pernah mewakili Provinsi NTT sebagai pelari putri PD PON X di Jakarta tahun 1981 dan meraih medali perunggu dengan lari 3000 meter. Kemudian di level daerah, Khatarina juga pernah meraih juara 1 kejuaraan Pordat 3000 meter, 800 meter, dan 1500 meter di TTS.
Bahkan Khatarina bersama rekannya Welmince Sonbai pernah mewakili Indonesia untuk ikut lomba atletik cabanh lari di level internasional di 4 (empat) negara yang berbeda antara lain; Filipina, Thailand, Malaysia, dan Hongkong. Dalam level Internasional, Khatarina pernah menjadi juara 2 (dua) kejuaraan atletik di Filipina, juara 1 (satu) kejuaraan atletik di Hongkong, juara 2 (dua) kejuaraan atletik di Thailand, dan juara 6 (enam) pada kejuaraan atletik di Malaysia.
Namun, siapa sangka kini Katrina hidup memilukan di masa tuanya. Karena kesulitan ekonomi, Katrina harus kerja membanting tulang. Ia tinggal di kampung halamannya dengan rumah kayu.
2. Anang Ma'ruf (Sepak Bola)
Selain itu, ada atlet sepak bola yaitu Anang Ma'ruf. Sosok atlet ini pun pernah sukses dan mengikuti program Primavera dan Baretti di Italia pada 1993 sampai dengan 1994.
Dalam program Primavera saat itu, Anang berhasil mengangkat prestasi sepak bola Indonesia. Salah satu jebolannya merupakan Kurniawan Dwi Yulianto yang sempat merasakan berlaga di Serie A bersama Sampdoria.
Diketahui, selama Anang bergabung dengan Timnas, ia pernah tercatat mempersembahkan medali perak di ASEAN Games 1997 dan medali perunggu pada ASEAN Games 1999 untuk Indonesia. Namun, kini nasib atlet itu menjadi pengendara ojek online dan kesulitan ekonomi.
3. Amin Ikhsan (Senam)
Kemudian, mantan atlet pesenam nasional yaitu Amin Ikhsan kini harus hidup kesulitan. Nasib atlet Amin Ikhsan kini hidup memprihatinkan setelah rumahnya di kawasan Kiaracondong, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung digusur oleh Pemkot Bandung pada Agustus 2015.
Diketahui, Amin Ikhsan adalah mantan pesenam yang pernah berada di urutan ke-7 kejuaran Dunia tahun 2003 di Tokyo, Jepang. Bahkan kini, nasib atlet ini memprihatinkan karena harus menjual barang-barang rongsokan dari sisa bangunan yang telah dirobohkan.
4. Abdul Rajak (Dayung)
Tak hanya itu, Abdul Rajak, mantan atlet Dayung asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pernah membawa nama Indonesia ditingkat nasional hingga internasional. Namun, siapa sangka Abdul Rajak kini hidup merana dan nasibnya memilukan.
Ia adalah atlet legendaris dayung yang pada masa kejayaannya sudah menyumbangkan 48 medali untuk Indonesia dikancah nasional hingga internasional. Mendali itu terdiri dari 36 medali emas, 8 medali perunggu, dan 4 medali perak.
Kini, mantan atlet itu menjadi nelayan untuk memenuhi kehidupan ekonominya. Selain menjadi nelayan, Abdul juga tetap aktif melatih sejumlah putra-putri daerah Wakatobi agar menjadi atlet dayung dengan menggunakan dana pribadinya. (bbi)