Tretan pun menjawab bahwa dampaknya adalah ia jadi lebih menegaskan bahwa ia menjadi ‘musuh masyarakat’. Ia pun mendapatkan ide untuk membuat konten dengan label tersebut.
"Impactnya adalah saya jadi lebih ya tadi, menegaskan jadi musuh masyarakatnya. Makin jelas kalau jadi musuh masyarakat, bahkan ‘Musuh Masyarakat’ itu konten podcast kita. Jadi sekalian aja, lu nganggep kita musuh masyarakat oke lah kita bikin konten Musuh Masyarakat,” jelas Tretan.
Jadi Musuh Ormas
Tak hanya itu saja, Tretan juga menyebut bahwa ia sempat menjadi musuh dari ormas. Bahkan sempat juga ada omongan dari oknum yang hendak mendatangi rumah Tretan yang ada di Madura.
"Gara-gara itu kita juga dari musuh ormas juga. Tapi positifnya gara-gara kasus itu, kita jadi lumayan lebih valid ngomongin bahwa memang radikalisme, intoleransi, memang waktu itu saya berlebihan, mungkin, ya. Tapi apakah berhak orang ngedatengin tempat saya ngancam 'mana Muslim',” kata Tretan.
“Mau datengin rumah saya di Madura, mau persekusi. Nah itu yang menjadi positifnya bahwa persekusi gini, jangan semena-mena lagi. Maksudnya kalau memang anda merasa saya menistakan (agama), bisa dilaporin. Kalau mau ngata-ngatain saya boleh juga. Tapi jangan dateng beneran dong, ini sudah tidak terlalu lucu,” sambungnya.