img_title
Foto : Berbagai sumber

IntipSeleb Lokal – Pada Selasa kemarin, Lesti Kejora dan Rizky Billar terlihat mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani perdamaian. Hasilnya, Billar dinyatakan bebas setelah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang membuatnya jadi tersangka resmi diberhentikan oleh pihak kepolisian.

Di momen kebersamaan mereka, ayah dan ibu Baby L itu kembali menunjukkan ‘kemesraannya’ di depan publik. Hal ini rupanya disorot oleh Ketua Komnas Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait. Apa katanya? Berikut informasinya.

Momen Kebersamaan Lesti dan Billar Tidak Mengedukasi

Vidio.com/Trans TV
Foto : Vidio.com/Trans TV

Sebagai Ketua Komnas PA tentu saja kasus yang menimpa rumah tangga Lesti Kejora dan Rizky Billar ini menjadi pantauan Arist Merdeka Sirait. Diakuinya ia sudah mengikuti pemberitaan kasus ini sejak awal dilaporkan hingga update terbaru soal kasusnya yang diberhentikan.

Bahkan, Arist juga menyaksikan bagaimana momen Lesti dan Billar sama-sama kembali dan tampil di hadapan publik. Ia pun menyayangkan hal ini. Menurutnya, seharusnya pelaku KDRT dipastikan dulu kondisinya apakah sudah benar-benar berubah atau tidak.

“Ketika kemarin itu penangguhan penahanan, jangan langsung pulang ke rumah dulu. Diterapi dulu ini si pelaku yang dilaporkan KDRT itu. Pastikan betul-betul steril baru mereka bisa bertemu lagi,” ujar Arist Merdeka Sirait dalam salah satu acara TV swasta, Rabu, 19 Oktober 2022.

Momen Lesti Billar yang memperlihatkan seolah semuanya tidak apa-apa itu disebut tidak mengedukasi.

“Ini kan langsung dadah-dadah seolah nggak ada masalah kan. Itu tidak mengandung edukasi. Seharusnya dia terapi dulu secara baik, lalu dinyatakan oleh psikolog atau memang expert di bidangnya, barulah bisa. Supaya tidak terulang lagi terjadi kekerasan ini,” kata Arist lebih lanjut.

Sangat Setuju dengan Keputusan KPI Memboikot Pelaku Kekerasan Tampil Di TV

Vidio.com/Trans TV
Foto : Vidio.com/Trans TV

Selain menyebut Lesti melakukan eksplotasi anak, Arist Merdeka Sirait juga setuju soal aturan yang dibuat KPI beberapa waktu lalu soal larangan KDRT tampil di TV, yang akhirnya berimbas pada pemecatan Rizky Billar menjadi host salah satu stasiun TV.

“Saya sangat setuju. Karena saya sudah pernah pengalaman untuk menyampaikan itu ke KPAI soal pelaku yang tidak saya sebut namanya. Sampai saat ini ia (pelaku yang dilaporkan) tidak bisa tampil di televisi karena dia pelaku atau predator kejahatan seksual,” cerita Arist Merdeka Sirait.

“Nah, KDRT juga masuk kategori itu. Maka, kami mendukung KPI untuk tidak memberikan kesempatan lagi pada orang-orang yang melakukan kekerasan kembali tampil di TV karena memberikan contoh yang tidak baik,” pungkasnya. (hij)

Topik Terkait