IntipSeleb Lokal – Tengah ramai pemberitaan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), penyanyi cantik, Andien menuliskan pengalamannya ketika mengalami abusive relationship atau kekerasan dalam suatu hubungan di masa lalu.
Menurutnya, ia sempat tak bisa lepas dari sosok mantan pacarnya karena lebih ke rasa kasihan dan selalu luluh meski sering kali kekerasan dialaminya. Seperti apa penuturannya? Simak berikut ini.
Pernah rasakan abusive relationship
Melalui media sosial Twitter, Andien menuliskan pengalaman tak mengenakkannya saat mengalami kekerasan dalam hubungan. Saat pertama kali dipukul, Andien langsung memutuskan hubungannya dengan sang kekasih saat itu, namun karena rasa kasihan, alhasil ia kembali pacaran.
“Gue pernah ngalamin abusive relationship (nggak bisa dibilang KDRT karena belum menikah) with my boyfriend back then. Pas dipukulin pertama kali, gue langsung putusin. Besokannya dia kayak nangis2 mohon2 dan bilang nggak bisa hidup tanpa gue. lalu karena gue kasihan.. Gue luluh,” tulis Andien di akun Twitternya pada 14 Oktober 2022.
“Setelah gue balikan, dia ngulangin hal yang sama. Lalu gue putusin lagi. Abis itu dia nangis2 lagi, mohon2, ampe gue kasian..Terus gue luluh lagi. Begitu aja terus selama 9 bulan isinya ditonjok, dibeset, dicekik, dipukul pake hardcase gitar. Putus nyambung. Minta maaf & luluh,” sambungnya.
Selama menjalani hubungan yang tak sehat itu, Andien tak bisa menceritakannya ke orang tua karena tak ingin jika kekasihnya disalahkan.
“Gue nggak bisa jujur ke orangtua, apapun selalu gue umpetin karena nggak mau orangtua nyalahin cowok gue. Bilangnya jatohlah, kepentok lah. Padahal sih mereka juga tau yaa nggak mungkin kepentok orang matanya ampe nggak bisa mbuka kayak petinju gitu,” ujarnya.
Sadar tak bisa mengubah orang lain
Hingga akhirnya, perkataan dari ibu Andien membuatnya sadar. Ia sadar bahwa ia tidak akan pernah bisa mengubah orang lain.
“Yang bikin gue “sadar” adalah nasehat dari nyokap. Beliau bilang: menurutmu, kamu bisa mengubah orang yang sudah 20 tahun lebih mengenyam kehidupannya sendiri? Dengan pola asuh yang udah terpatri di dia, semua kebiasaannya, semua masa lalunya. Bisa kamu ubah dlm bbrp bulan ini?” tulis Andien.
“And she added.. “Andienku, dia bukan tanggung jawab kamu. Bukan tanggung jawab kamu untuk mengubahnya. Itu tanggung jawab dia sendiri. Tanggung jawab kamu adalah diri kamu” That hit me hard,” sambungnya.
Andien menyadari bahwa kekasihnya kala itu sangat manipulatif sehingga bisa membuat dirinya merasa bertanggung jawab, padahal itu bukan tanggung jawab Andien sama sekali.
“Tapi emang ya, cowok gue waktu itu kayaknya sgt manipulatif sehingga bs membuat gue ingin bertanggungjawab dan menjadi “hero” dalam hidupnya. Bahwa dia abusive karena dia “sakit” dan hanya aku yg bs menolongnya. Maybe it’s true that he was sick. But I gotta save myself,” pungkas Andien tentang kekerasan yang dialaminya saat menjalin asmara.