IntipSeleb Lokal – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan kurang lebihnya 129 suporter bola menyisakan duka yang mendalam. Pesiden Jokowi juga telah memerintahkan untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.
Di sisi lain, Oki Rengga ikut menyampaikan pendapatnya tentang Tragedi Kanjuruhan. Ia bahkan menyebut bahwa insiden ini bukanlah tragedi, melainkan pembunuhan. Seperti apa penuturannya? Simak berikut ini.
Pendapat Oki Rengga
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema dengan Persebaya itu menewaskan kurang lebih 129 supoter bola.
Oki Rengga seorang stand up comedian sekaligus mantan pemain bola, ikut memberikan pendapatnya tentang tragedi tersebut.
"Mereka bilang penonton masuk ke lapangan ngasih protes ke pemain, kalian gak tau apa-apa, itu polisi mukulin segala macem, suporter turun ke lapangan mau protes ke pemain. Hey, gak ada yang nyuruh kau masuk ke lapangan, gak ada yang nyuruh kau protes ke lapangan,” kata Oki Rengga dikutip dari YouTube The Maple Media, Rabu, 10 Oktober 2022.
“Walau kalau mau protes ke pemain, tidak dibenarkan masuk ke lapangan. Walaupun pada akhirnya, pihak keamanan salah besar, kenapa membubarkan dengan menggunakan gas air mata ke arah tribun yang sebenarnya tidak terjadi kerusuhan. Kau bubarkan yaudah yang di lapangan aja, silakan bubarkan disitu mungkin tembakan gas air mata di lapangan, kalau kau lemparkan gas air mata ke tribun, ini orang salah apa, kan mereka diem diem aja," sambung Oki Rengga.
Bukan Tragedi
Oki berpendapat jika seandainya para suporter langsung pulang, kerusuhan seperti ini tidak akan pernah terjadi.
“Kalau ada yang ngomong salah polisi karena ditembakkan gas air mata, tapi kalo abis pertandingan langsung pulang, gak akan ada kejadian ini. Kecewa terus pulang, kalau gak terima bikin protes, besok kumpul ditemuin manajemen gak bikin rusuh,” ujar Oki.
Komika tersebut juga menambahkan bahwa banyak yang membandingkan dengan kasus lain, yang dimana ada suporter yang masuk ke lapangan tapi tak ditembakkan gas air mata. Menurutnya, bisa jadi itu berbeda situasi. Ia pun menegaskan bahwa masuk ke lapangan adalah tindakan yang salah, lantas sangat disayangkan karena malah ditiru.
“Aku pengin ngomong gini, ini bukan tragedi, ini pembunuhan sebenarnya. Orang-orang yang jadi korban, kalian dibunuh sama saudara kalian sendiri sebenarnya,” kata Oki.
“Siapa yang mau tanggung jawab? Siapa saudaranya? Orang yang pertama kali bikin rusuh di lapangan, pengaman yang nembakin gas air mata, panitia yang lalai sama kompetisi sama pertandingan, yang menayangkan juga, federasi yang bikin kompetisi, pada akihrnya dibunuh sama ini semua. Jadi pada akhirnya kalian harus merasa bertanggung jawab untuk tragedi ini, kalau gak ada yang tanggung jawab wah udah gila sih kalian,” pungkas Oki Rengga terkait tragedi Kanjuruhan. (rgs)