"Tapi dia punya sarung, di lemarinya ada Quran. Tapi dia tuh kayaknya suka baca, dia tuh masih langganan koran. Misalnya ulang tahun aja, kemaren kakak gue itu, dia lebih suka dikasih hadiah buku, intinya dia suka baca," ungkap Onad.
Santai bicara soal agama
Menurut Onad, ayahnya adalah orang yang santai meski membicarakan soal agama. Bahkan ayahnya pun tidak tersinggung bila tak pergi ke Gereja, karena memang ia pun tidak berangkat.
"Bedanya gue mempertanyakan sejarah, awalnya gimana sih, kok mirip. Dia jawab sesantai itu. Let’s say misal kemarin ada berita ‘wih gila sekarang Arab Saudi gak wajib kerudung’, ngobrol kita, soal itu. Apa karena pengaruh barat, maksud gue sesantai itu. Terus kayak ngobrolin, ‘lu gak gereja? Tar ah’, dia enggak tersinggung (kalau Onad gak gereja). Karena dia juga tidak," ujar Onad.
Onad juga bercerita bahwa dulu ia sempat berdebat dengan ayahnya karena heran kenapa harus dipaksa untuk pergi ke Gereja, sedangkan lama kelamaan ayahnya pun jadi jarang berangkat.
"Soalnya kita pernah berdebat dulu zamannya gue abis SMA, kok dipaksa-paksa ke Gereja. Wajib (ke Gereja), pokoknya waktu itu kalau sabtu minggu gak Gereja dosa banget gitu, terutama minggu. Tapi kok lama-lama anda (ayah) yang tidak datang, saya sama ibu saya terus," pungkas Onadio Leonardo tentang sosok ayahnya.
