IntipSeleb Lokal – Artis cantik Cinta Laura dikenal sebagai salah satu public figure serba bisa, tak hanya pintar dan berprestasi Cinta juga termasuk artis yang memiliki jiwa sosial tinggi. Sering dikira non muslim, Cinta Laura kini blak-blakan soal toleransi beragama.
Pasalnya, bagi Cinta umat beragama bukan dianggap dari perbedaannya saja, melainkan mengatur kehidupannya. Penasaran? Simak artikel berikut.
Toleransi Cinta Laura
Pemilik nama lengkap Cinta Laura Kiehl merupakan sosok selebriti yang namanya sudah dikenal banyak orang. Tak hanya itu, memiliki darah blasteran Jerman Cinta sering dikira bukan seorang muslim.
Namun, sejak lahir pun artis berusia 29 tahun itu ternyata sudah memeluk Islam dan mengamalkan sesuai dengan ajaran Islam. Memandang perbedaan agama, pembahasan Cinta Laura dan Habib Ja'far soal toleransi sontak membuat publik kagum.
Pasalnya tak hanya cantik dan pintar, pemain film 'Jeritan Malam' itu membahas soal toleransi berkehidupan beda agama antar sesama manusia.
"Toleransi menurut aku adalah ketika kita tidak hanya bisa hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan berbeda, tapi juga bisa mengapresiasi kepercayaan yang mereka punya," ujar Cinta Laura ke Habib Ja'far di YouTube Jeda Nulis, dilansir Kamis 29 September 2022.
"Bisa melihat keindahan dari adat-adat dari yang berbeda dari yang kita miliki, bukan hanya sekedar bisa hidup dengan orang-orang satu bumi dengan orang yang berbeda. Berusaha mengerti cara pikir mereka," sambungnya.
"Agar kita mengerti gak apa-apa mereka berbeda dengan saya buka berarti apa yang mereka percaya itu suatu hal yang salah," pungkas Cinta.
Beriman dan Beragama
Dibenarkan oleh Habib Ja'far, terkait ajaran Islam yang menganjurkan kita untuk menjadi manusia yang memiliki wawasan luas, ia juga menyinggung soal manusia yang beriman dan beragama. Baginya hal tersebut bukanlah hanya sebatas toleransi melainkan beriman dan bergama.
"Bahkan itu bukan hanya sekedar toleransi tapi soal yang lebih mendasar yaitu soal beriman dan bergama, kita akan cenderung beriman dan bergama secara warisan," ujar Habib Ja'far.
"Tidak semua mempelajari agama dan kemudian saya memilih ini, yang dipelajari oleh kita seringkali adalah keimanannya saja," beber Habib Ja'far. (hij)