IntipSeleb Gosip – Atta Halilintar dalam podcast terbarunya mengaku menyesal dan meminta maaf karena telah mengundang pengacara dukun dalam salah satu episode podcast Youtube miliknya. Video dengan pengacara dukun itu pun kini telah dihapus.
Namun, aksinya itu malah membuat Atta Halilintar dituduh licik dan dengki. Mengapa? Simak selengkapnya berikut ini.
Alasan Atta Halilintar Menyesal
Atta Halilintar mengungkap perasaan menyesal dan merasa bersalah karena sudah membuat video dengan mengundang dan mengobrol Firdaus Oiwobo yang dikenal sebagai pengacara dukun dan Gus Irfan di podcastnya.
Hal itu disampaikan Atta Halilintar di hadapan Gus Miftah yang menjadi bintang tamu dalam episode podcast terbarunya. Saat itu gus Miftah menyinggung soal publik yang seolah dibodohi dengan keberadaan para dukun.
“Kemarin aku merasa bersalahnya, walaupun bukan aku yang ngomong, tapi aku merasa bersalah karena itu dilakukan di tempatku, di platform aku,” ungkap Atta Halilintar soal penyesalannya dilansir dari kanal Youtube AH Podcast pada Jumat, 9 September 2022.
“Jadi aku merasa kalau itu bukan hal yang baik dan mendidik, kenapa harus aku adain? Jadi aku pribadi juga minta maaf,” lanjut Atta Halilintar.
Saat ini, video obrolan Atta Halilintar dengan pengacara dukun itu pun sudah tidak dapat ditemukan di kanal Youtubenya karena ia telah dihapus.
Disebut Licik dan Dengki
Tindakan Atta Halilintar yang mengaku bersalah dan menghapus video tentang para dukun itu disebut licik dan dengki oleh Firdaus Oiwobo.
“Jadi di antara sifat yang dibenci Rasulullah SAW itu adalah licik, dengki dan hasad. Jadi kami pernah berpodcast di Atta Halilintar, lalu videonya dihapus entah kenapa nggak ada konfirmasi kepada kami,” kata Firdaus Oiwobo dikutip dari video yang diunggah akun TikTok @maniakgamers39.
Sang pengacara dukun itu juga tak terima Atta Halilintar mengundang Gus Miftah dan menganggapnya menjelekkan profesi dukun.
“Diduga dengan kelicikannya Atta Halilintar mengundang Gus Miftah, menjelekkan dukun, ngata-ngatain dukun bodoh, apa lah, ini itu,” sambungnya tidak terima. (nes)
