img_title
Foto : Instagram/lambe_danu_official99

IntipSeleb Lokal – Anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding memberikan motif terbaru tentang alasan Irjen Ferdy Sambo pada akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Motifnya ini dibeberkan lewat kesaksian yang didapat tentang kemeja Istri Sambo yang acak-acakan dan Brigadir J yang masuk ke dalam kamar. Seperti apa motif tersebut? Berikut pernyataannya di bawah ini.

Motif Pembunuhan

Instagram/lambe_danu_official99
Foto : Instagram/lambe_danu_official99

Anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding memberikan motif Irjen Ferdy Sambo yang merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. Menurutnya, Istri Sambo dilihat sempat menangis dalam keadaan kemejanya yang acak-acakan.

Hal ini ia beberkan dalam rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung DPR, Kompleks Senayan pada Rabu, 24 Agustus 2022.

“Kuat (asisten rumah tangga atau ART) melihat ibu nangis dalam kamar, pakaian acak-acakan sambil menangis,” kata Sudding dikutip dari VIVA.

Sudding menyebut rangkaian perencanaan pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo berawal saat rombongan pertama pergi ke Magelang pada 2 Juli 2022. Rombongan tersebut berisi Putri, Brigadir J, Kuat Ma’ruf (sopir), Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, dan ART bernama Susi.

Rombongan itu berangkat ke Magelang untuk melihat anak Sambo dan istri yang sekolah di sana. Disebut-sebut saat itu, ada momen Brigadir J menggendong Putri ke dalam kamar.

“Kemudian, tanggal 4 ada kejadian. Di mana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa, di ruang tamu. Lalu datang Brigadir J untuk membopong, mengangkat Putri untuk masuk ke dalam kamar,” ucap Sudding.

Pakaian Acak-acakan

Berbagai sumber
Foto : Berbagai sumber

Lebih lanjut, setelah kejadian Brigadir J menggendong Istri Sambo, muncul pemicu kejadian hingga akhirnya Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan tersebut.

Hal ini berawal saat 6 Juli Irjen Sambo menyusul ke Magelang sebab hari itu adalah ulang tahun pernikahannya dengan Putri. Namun besoknya, Irjen Sambo pergi lagi ke Jakarta.

Sore harinya di tanggal 7 Juli, Sudding menceritakan Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri yang ada di lantai 2 secara sembunyi-sembunyi. Namun, hal itu kepergok oleh Kuat sehingga membuat Brigadir J lari.

“Kenapa masuk ke kamar Ibu? Kemudian lari,” ucap Sudding.

Kuat dan Susi disebut-sebut mendengar teriakan Istri Sambo dari dalam kamar dan akhirnya merekalah yang menyarankan Istri Sambo melaporkannya ke Ferdy Sambo.

“Ada kejadian sore hari, jam 17.30, menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu, malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dia alami pada sore hari itu ke Sambo lewat telpon. Karena pada jam 7.30 menjelang Magrib, Kuat melihat ibu nangis dalam kamar, pakaian acak-acakan sambil menangis,” terang Sudding.(prl).

Topik Terkait