“Begini rasanya .. ketika kehilangan sahabat . Lama ga pernah ketemu.. Tapi disaat ada kesempatan ketemu, kita tau .. Kalau diantara kita berdua.. ada perasaan sangat dekat satu sama lain karena kita berdua sudah saling mengenal satu sama lain.. Setiap ada pertemuan yg ga disengaja .. selalu menjadi pertemuan yg lama,” ucap Baim.
Baim juga mengungkapkan kebiasaan mereka berdua saat bertemu, yaitu Ashraf marah ketika diajak bercanda oleh Baim. Meski begitu, Baim tetap melanjutkan bahan candaan yang dilontarkan kepada pria yang meninggal dalam usia 40 tahun itu. Ketika bertemu, ayah Kiano ini mengaku selalu membuat Ashraf selalu tertawa.
“Karena memang sebenarnya kita itu saling kangen.. Kangen dgn semua kebodohan kita ,kalau kita bercanda.. Pernah dia marah bgt pas lagi dibencandain.. Karena terompet keras dibunyiin di kupingnya.. Marah kecil, yang setelah itu kembali gua jailin lagi. dan kalau ketemu.. selalu dipenuhi becandaan yg kadang dengan kebodohan gua,dengan apa adanya gua.. dia selalu ketawa2 terus,” kata Baim Wong.
Baim Wong bahas kata nanti
Baim Wong mendapatkan pelajaran atas kepergian sang sahabat. Dia membahas kata ‘Nanti’ yang dijadikan kebiasaan oleh dirinya dan orang terdekat untuk melakukan kebaikan. Pria 38 tahun ini meminta agar para pembaca keterangannya itu tidak menggunakan kata ‘Nanti’ untuk kebiasaan sehari-hari. Sebab, nantinya tidak akan tahu berapa lama lagi kita akan terus mengucap kata ‘Nanti’.
“Dengan meninggalnya sahabat saya ini.. menjadi sebuah pelajaran berharga bagi saya untuk mengenal arti Waktu yg sebenarnya.. kata2 "Nanti.." . sepertinya jgn dijadikan kebiasaan.. "Nantinya" kita.. Kita tidak pernah tau kapan.. Apakah itu seminggu.. Sebulan.. atau Setahun.. Mungkin sampai 5 tahun lg ,kita masih bilang "Nanti..,” tutur Baim.