Melihat namanya diseret, Dedy Susanto menanggapi lewat feeds Instagram. Dia memberikan empat klarifikasi yang menjadi sorotan publik. Dedy mengaku tidak pernah menyebut dirinya sebagai seorang psikolog. Namun yang menjadi senter dari unggahan tersebut adalah membahas soal LGBT. Menurutnya, LGBT menantang aturan hati nurani dan agama. Sehingga perlu adanya terapi hingga seseorang yang LGBT kembali normal.
“Tiap saya posting soal LGBT pasti bentar lagi postingannya hilang karena direport sama mereka. Wahai bapak/ibu psikolog Indonesia apakah bapak.ibu merasa bahwa ini melanggar hati nurani kita bahwa ini tidak sesuai dengan agama. Mohon bantu perjuangkan agar LGBT kembali ke klasifikasi yang perlu diterapi seperti dulu,” pungkas Dedy Susanto.