Lusy yang saat itu merasa benar, lantas bertanya terkait alasan sang pendeta yang pindah agama ke Kristen padahal sebelumnya adalah ustaz.
"Dulu saya merasa sok jago, saya merasa udah kemana-mana agamanya, tapi masih galau. Tapi karena saya merasa orang-orang yang masuk Kristen lebih hina daripada saya, saya masih bodoh tapi dia lebih hina daripada saya. Saya mikir gitu. Terus saya bilang, 'kenapa kamu masuk Kristen?' dengan sinis, padahal saya orangnya tidak demikian. Saya sangat menghargai orang,” ungkap Lusy.
Menghardik pendeta
Merasa marah mendengar alasannya, Lusy pun mencoba membalasnya dengan firman Al Quran yang ia ketahui. Hingga satu waktu dia menghardik sang pendeta dan menyebut bahwa imannya tipis.
"Saya marah sama dia. Saya tangkis dengan firman-firman Al Quran yang saya tahu. Dia ungkapkan lagi. Sampe akhirnya saya 'udah stop, kamu aja yang imannya tipis, Tuhan kok dibilang manusia'. Yang saya inget itu. Lalu dia diem padahal udah saya maki-maki, saya tunjuk-tunjuk," kata Lusy Daiva.
Mendengar perkataan Lusy, pendeta pun menjawab dengan halus bahwa ia hanya menjawab pertanyaan dan tidak ingin berdebat.