IntipSeleb Film – Film Pengabdi Setan 2: Communion kembali menoreh prestasi gemilang. Hal ini diukur berdasarkan jumlah penonton yang telah menyaksikan film besutan Joko Anwar tersebut.
Baru 10 hari dari rilis pertama film tersebut, tepatnya pada 4 Agustus 2022 lalu, film Pengabdi Setan 2: Communion telah meraup penonton sebanyak 4 juta lebih orang. Penasaran? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
4 Juta Penonton Dalam Waktu 10 Hari
Joko Anwar, produser film Pengabdi Setan 2: Communion, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian yang telah ditorehkan oleh film teranyarnya tersebut. Pasalnya, ia bangga dengan raihan yang kini didapatkannya itu.
Berdasarkan unggahan di Instagram pribadi milik Joko Anwar, Pengabdi Setan 2: Communion telah meraup 4 juta lebih penonton hanya dalam waktu 10 hari setelah pertama kali rilis, 4 Agustus 2022 lalu. Jika dibandingkan dengan prekuel film ini, Pengabdi Setan, ini tentu raihan yang cukup jauh. Pasalnya, Pengabdi Setan butuh waktu selama 63 hari untuk meraup penonton sebanyak itu.
"Sampai dengan hari kesepuluh, 4.410.309. Dari kita sudah mendengar Batara dan Darminah berada di pihak mana. Terima kasih. Mereka akan kembali. Jika kalian menghendaki," tulis unggahan Joko Anwar dilansir IntipSeleb dari Instagram pribadi miliknya @jokoanwar pada Minggu, 14 Agustus 2022.
"Angka yang dulu dicapai dalam 63 hari, kami lalui di Pengabdi Setan 2 hanya dalam 10 hari," kata Joko Anwar.
Joko Anwar Turut Berterima Kasih
Joko Anwar turut berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung dirinya atas film Pengabdi Setan 2: Communion. Ia mengaku bahwa film ini terlahir berkat kolaborasi berbagai pihak. Selain itu, Joko Anwar juga turut berterima kasih kepada para penonton karena telah menerima karyanya.
"Ini berkat doa dan dukungan, kalian, teman-teman. Ini bukan karya pribadi tapi sepenuhnya kolaborasi," ujar Joko Anwar.
"Terima kasih karena telah menerima karya bersama kami ini, dari mulai produser sampai ibu catering dalam hati kalian. Hormat kami yang tak terhingga," sambung sutradara kelahiran 3 Januari 1976 itu. (bbi)
