IntipSeleb Musik – Dinda Ghania Althafunnisa kembali menggaet salah satu musisi besar Tanah Air, yakni Melly Goeslaw. Sebelumnya, wanita yang aktif di media sosialnya itu juga telah berkolaborasi dengan Melly Goeslaw dalam sebuah lagu berjudul 'Teman Rasa Pacar' sebelumnya.
Kali ini, untuk kedua kalinya, Dinda Ghania Althafunnisa mengeluarkan lagu berjudul 'Kamu Bukan Sejarah' dan kembali menggaet Melly Goeslaw. Penasaran bagaimana kelanjutannya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Dinda Ghania Althafunnisa Rilis Lagu Berjudul 'Kamu Bukan Sejarah'
Dinda Ghania Althafunnisa kembali merilis sebuah lagu bertajuk 'Kamu Bukan Sejarah'. Ini merupakan karya Dinda yang keenam dalam bidang tarik suara.
Sebelumnya, Dinda Ghania Althafunnisa sudah merilis dua buah lagi di tahun 2020 yang berjudul 'I Love You Bunda' dan 'Sempurna'. Tak berselang lama, tepatnya tahun 2022, Dinda kembali merilis empat buah lagu.
Adapun keempat buah lagu tersebut antara lain berjudul 'Kunci Hati', 'Teman Rasa Pacar', dan 'Berteman Saja'. Yang terbaru, Dinda merilis lagu 'Kamu Bukan Sejarah' di atas.
Lagu teranyarnya yang berjudul 'Kamu Bukan Sejarah' ini turut menggaet seorang musisi ternama Indonesia bernama Melly Goeslaw. Sebelumnya, Dinda Ghania Althafunnisa memang sudah pernah menggandeng wanita kelahiran 7 Januari 1974 itu dalam lagu yang berjudul 'Teman Rasa Pacar'.
Tentang Lagu 'Kamu Bukan Sejarah'
'Kamu Bukan Sejarah' merupakan karya Dinda Ghania Althafunnisa akan memunculkan sebuah kehangatan untuk segenap penikmat musik di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan.
Padanya, melalui lagu terbarunya ini, Dinda Ghania Althafunnisa akan menampilkan pergeseran karakter dirinya yang semula lekat dengan citra anak-anak menjadi citra seorang penyanyi remaja. Selain itu, Dinda juga dibantu oleh beberapa orang handal di belakangnya.
Lirik lagu ini berasal dari Melly Goeslaw. Sedangkan aransemen lagu ini berciri khas Anto Hoed. Selain itu, Rieka Roeslan turut menangani lagu ini.
Tak hanya di situ, secara visual, lagu ini disutradarai oleh Candi Soeleman dan beberapa rekannya yang sudah tak perlu dipertanyakan lagi kompetensinya. (rth)