IntipSeleb Lokal – Kisah Carissa Grani pindah agama dari Kristen ke Islam viral pada awal masa pandemi COVID-19. Namun, perjuangannya menjadi mualaf tidaklah mudah.
Bahkan, Carissa Grani mengalami KDRT dari mantan suaminya, Genesy Kaunang yang merupakan adik dari Tessa Kaunang. Seperti apa? Berikut artikel selengkapnya.
Pindah Agama Islam
Keinginan Carissa Grani pindah agama Islam muncul pada Maret 2020 lalu. Pemerintah menetapkan protokol kesehatan untuk menghindari COVID-19 dengan mencuci tangan, menggunakan masker, dan tidak bersalaman.
Atas protokol kesehatan itu, Carissa Grani mengingat perilaku Muslimah yang tidak mau bersalaman. Singkat cerita, Carissa mulai cari tahu soal agama Islam.
"Entah kenapa saya melihatnya seperti muslimah yang jaga wudu ga mau salaman," ucap Carissa Grani dilansir dari YouTube Rasil TV.
"Ini ajaran agamanya kok baik sekali ya. Gerakan salat kenapa harus begini itu semua bisa dijelaskan secara medis," pungkasnya.
Singkat cerita, Carissa Grani mantap untuk pindah agama dari Kristen ke Islam pada 15 Maret 2020. Merahasiakan telah jadi mualaf, Carissa mengaku mengucapkan syahadat di depan seorang ustazah.
"Saya tanya apa itu syahadat, lalu ustadzah tanya apa percaya Allah itu Esa? Apa percaya kalau Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam itu utusan Allah Subhanahu wa ta'ala? Saya bilang iya. Lalu ustadzah bilang, nah itulah isi dari syahadat. Ya sudah saya syahadat. Saya bilang gitu. Segitunya saja, enggak ada yang gimana gitu. Dituntun ucap syahadat saat adzan Zuhur," cerita Carissa Grani, dari kanal YouTube Cerita Untungs.
Cobaan Setelah Mualaf, Dapat KDRT sampai Diancam Dibunuh
Carissa Grani memutuskan untuk diam-diam menjadi mualaf, termasuk merahasiakannya dari sang suami. Namun, saat hendak salat tahajud, Carissa ketahuan oleh Genesy Kaunang. Parahnya, adik Tessa Kaunang itu langsung memukul Carissa.
"Saya pikir suami saya sudah tidur, terus saya ambil wudhu, gelar ajadah, terus lagi mau takbir (suami bangun)," kata Carissa Grani.
"Saya dipukul arah kuping, saya jatuh langsung. Saya bilang sakit Denny, sakit Denny. Saya keras memang supaya ada tetangga atau pembantu saya yang dengar,” ucapnya.
Tidak berhenti di situ, Carissa Grani dijambak dan ditarik masuk ke kamar anak-anaknya. Di situ, Carissa dipukul dan dijedotkan ke dinding.
"Karena saya teriak-teriak, saya dijambak, ditarik masuk ke dalam kamar anak lagi. Di dalam kamar anak, (saya) dijedot-jedotin ke tembok,” cerita Carissa Grani.
“Di dalam (kamar) itu saya dijedotin lagi ke tembok, terus dibalikin badan saya, dipukulin lagi,” pungkasnya.
Parahnya, KDRT tersebut berlanjut ke pengancaman. Carissa Grani diancam akan dibunuh oleh sang suami karena menjadi mualaf. Suaminya juga sempat mengancam membunuh anak-anaknya.
"Kemarin kan ngancam bunuhnya saya, dia bilang juga ini, kalau kamu tetap begitu, anak kamu itu saya bunuh juga. Ya ampun, saya mikir kalau saya yang mati, saya enggak apa-apa, yang penting saya mati dalam keadaan muslim. Saya mikir gitu. Tapi kalau anak saya, saya kan takut ya," papar Carissa Grani.
Setelahnya, Carissa Grani dibawa suaminya ke rumah mertuanya. Di sana, Carissa disebut kemasukan setan hingga didoakan. Keributan tersebut menimbulkan keramaian hingga polisi datang. Singkatnya, Carissa memutuskan bercerai dan melaporkan Genesy Kaunang, adik Tessa Kaunang atas tindakan KDRT. (jra)