"Saya dipukul arah kuping, saya jatuh langsung. Saya bilang sakit Denny, sakit Denny. Saya keras memang supaya ada tetangga atau pembantu saya yang dengar,” ucapnya.
Tidak berhenti di situ, Carissa Grani dijambak dan ditarik masuk ke kamar anak-anaknya. Di situ, Carissa dipukul dan dijedotkan ke dinding.
"Karena saya teriak-teriak, saya dijambak, ditarik masuk ke dalam kamar anak lagi. Di dalam kamar anak, (saya) dijedot-jedotin ke tembok,” cerita Carissa Grani.
“Di dalam (kamar) itu saya dijedotin lagi ke tembok, terus dibalikin badan saya, dipukulin lagi,” pungkasnya.
Parahnya, KDRT tersebut berlanjut ke pengancaman. Carissa Grani diancam akan dibunuh oleh sang suami karena menjadi mualaf. Suaminya juga sempat mengancam membunuh anak-anaknya.
"Kemarin kan ngancam bunuhnya saya, dia bilang juga ini, kalau kamu tetap begitu, anak kamu itu saya bunuh juga. Ya ampun, saya mikir kalau saya yang mati, saya enggak apa-apa, yang penting saya mati dalam keadaan muslim. Saya mikir gitu. Tapi kalau anak saya, saya kan takut ya," papar Carissa Grani.
Setelahnya, Carissa Grani dibawa suaminya ke rumah mertuanya. Di sana, Carissa disebut kemasukan setan hingga didoakan. Keributan tersebut menimbulkan keramaian hingga polisi datang. Singkatnya, Carissa memutuskan bercerai dan melaporkan Genesy Kaunang, adik Tessa Kaunang atas tindakan KDRT. (jra)