Salah satu netter me-retweet cuitan Ardhito tersebut hingga viral di jagat Twitter. Netizen lain pun turut memberikan pendapat bahwa Ardhito telah rasis terhadap oknum gay dan orang keturunan China. Berbagai pendapat dilontarkan warganet hingga nama Ardhito jadi trending topic sejak Kamis malam, 30 Januari 2020.
“Ardhito sedang berusaha menyembunyikan sikap nyebelinnya yang mengganggu, homofobia, dan rasis dengan musik jazz modernnya yang menenangkan sekarang ... Siapa yang tahu apakah dia masih rasis dan homofobia. Kuharap tidak, jika ya, aku kehilangan rasa hormatku,” tulis salah satu netter.
“Orang-orang yang mengirim Tweet Ardhito saat 10 tahun lalu ... ITU SEPULUH TAHUN YANG LALU, aku cukup yakin dia masih di sekolah menengah pertama pada saat itu. Sekarang dia udah berbeda dan lebih tenang. Kita semua sudah membuat kesalahan dan melakukan hal-hal bodoh saat kita masih muda,” ujar netter lain.
Klarifikasi Ardhito Pramono
Melihat namanya masuk dalam Trending Topic Twitter, Ardhito buka suara. Ia menjelaskan bagaimana kronologi kejadian yang sebenarnya sampai tweets itu dicuitkan. Saat tinggal di Austalia, Ardhito baru pertama kali naik kereta hendak menuju sekolah seorang diri. Tiba-tiba, datanglah pria China dan langsung memegang tangan Ardhito. Pria China ini juga dikatakan sempat cat calling terhadapnya. Sontak kaget, cowok 24 tahun itu langsung turun dari kereta karena merasa dilecehkan hingga mencurahkan hati di Twitter.
“Gue tinggal di Australia sendirian, gue punya nenek yang udah tua dan gak bisa nemenin gue untuk sekolah. Pertama kali gue naik kereta di Sydney gue berdiri menuju sekolah gue terus tiba-tiba ada satu om-om dengan ras Chinese dia datang ke gua terus tiba-tiba dia pegang tangan gue. Terus abis itu gue akhirnya ngelihat dia dan dia sedikit cat calling sama gue dan gue gak suka, gue umur 14 tahun nye*. Gue cabut gue marah banget gue sangat ngerasa dilecehin pada saat itu dan gue ngetweet itu,” ujar Ardhito Pramono dalam Twitter pada Kamis, 30 Januari 2020.