IntipSeleb Lokal – Hubungan rumah tangga Nathalie Holscher dan Sule kini tengah di ujung tanduk. Pasalnya, Nathalie menggugat cerai sang komedian ke Pengadilan Agama Cikarang belum lama ini.
Perihal hubungan rumah tangga Nathalie Holscher dan Sule ini, tak sedikit artis dan publik figur turut berdoa yang terbaik untuk mereka berdua. Salah satunya datang dari seorang psikolog anak, Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto. Hal ini karena hubungan Nathalie dan Sule diduga dipicu oleh sang anak Putri Delina. Penasaran kisah selanjutnya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Sosok Nathalie Holscher dan Sule di Mata Kak Seto
Kak Seto mengaku tahu kedua publik figur tersebut yakni Nathalie Holscher dan Sule. Meski begitu, ia tak terlalu tahu banyak soal Nathalie. Ia hanya lebih mengenal sosok Sule.
“Belum terlalu banyak (mengenal Nathalie Holscher). Kalo mas Sulenya taulah,” ungkap Kak Seto di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Untuk sosok Sule, Kak Seto mengetahui ia cukup dalam. Ia pun memberikan pesan khusus kepada sang komedian.
“Ya sebagai artis, presenter, komedian dan sebagainya ya, cukup profesional,” tutur Kak Seto.
“Tapi, kami juga selalu memohon, siapa pun juga profesional sebagai orang tua, baik sebagai ayah, maupun sebagai ibu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kak Seto berharap dapat bertemu dengan Sule karena ia mengaku sebagai salah satu pengagum sang komedian. Ia pun bersedia membantu menjembatani Nathalie Holscher dan Sule untuk saling bertemu dan berkomunikasi.
“Ya mudah-mudahan kita bisa bertemu, ngobrol. Saya juga pengagum mas Sule. Mudah-mudahan bisa bertemu secara khusus, kalaupun butuh bantuan, saya siap,” ucapnya.
Tanggapan Kak Seto Soal Putri Delina Dituduh Jadi Penyebab Gugatan
Kak Seto enggan membenarkan bahwa Putri Delina menjadi penyebab gugatan cerai Nathalie Holscher kepada Sule. Menurutnya, retaknya hubungan rumah tangga karena adanya komunikasi yang terhambat.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada Nathalie Holscher dan Sule untuk mencari mediator dalam berkomunikasi. Sosok tersebut bisa dari berbagai kalangan seperti psikolog atau pun ulama. Ia pun menyayangkan jika anak-anak menjadi korban akibat adanya perceraian, jika hal itu terjadi.
“Saya kira semua perceraian karena adanya komunikasi yang terhambat, salah persepsi. Jadi, mohon selalu melibatkan pihak ketiga untuk mediasi. Jadi pihak ketiga ini bisa psikolog, ulama, sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Intinya perlu dibantu,” jelasnya.
“Kalau tidak, memang yang sering jadi korban adalah anak-anak, jadi dalam konteks perlindungan anak, marilah kita serius menjalani profesi sebagai orang tua di tempat masing-masing sesibuk apapun juga,” pungkasnya.(rgs)
