“Jadi setiap hari dia nanya, ‘gimana kondisinya gimana?’. Tadi pagi masih 'oh hari ini mau dicuci darah lagi'. 'Tante mamah denyut nadinya berhenti, henti jantung'. Waduh langsung saya salat ajak dua rakaat gitu ya. Mohon yang terbaik gitu ya yang terindah,” katanya.
“Udah selesai itu denyut jantung itu masih bisa masih memungkinkan untuk agar dipompa. Tapi akhirnya setelah selesai salat nyatanya memang yang terbaik dan yang terindah kan udah lama sekali ya,” sambung Ninik.
Ninik L. Karim Kenal Pertama Kali Dengan Rima Melati
Ninik L. Karim mengenang sosok mendiang Rima Melati. Ia menjelaskan bahwa dirinya kenal sosok mendiang semenjak dirinya belum sukses. Lebih lanjut, ia mengenal mendiang melalui kakaknya.
“Saya itu kenal almarhum ketika saya masih belum apa-apa karena beliau temennya kakak saya, temen keluarga lah,” tuturnya.
“Jadi ya memang temen keluarga lah. Ia adalah orang yang playmaker, pembuatan suasana gembira, pembuatan menyenangkan di mana pun ia berada, Rima Melati bisa menjadi suasana yang suntuk jadi ketawa. Dan ramah dan baik hati lalu ingin menolong orang. Itu sepengetahuan saya,” lanjutnya.