Hal itu bermula saat anggota Kepolisian RI yang bertugas mengawal Buya Arrazy sedang melaksanakan ibadah salat zuhur. Polisi tersebut menyimpan senjata apinya di tas dan meletakkan di tempat yang ia rasa aman.
Namun tak disangka tanpa pantauan, tas milik anggota polisi itu mampu dijangkau oleh H, anak pertama Buya Arrazy. Dimainkannya senjata api yang sebelumnya disimpan di dalam tas hingga kemudian terjadilah kejadian yang tidak diinginkan.
Sementara itu, anggota yang mengawal Buya Arrazy langsung segera ditarik oleh Mabes Polri usai kejadian tersebut terjadi.
Tak ingin perpanjang kasus
Meskipun putranya meninggal akibat senjata api milik anggota polri, namun Buya Arrazy selaku orang tua memilih untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.
Dilansir dari VIVA, menurut AKP Ganantha, Buya Arrazy Hasyim telah mengikhlaskan dan menganggap itu sebagai musibah. Korban juga sudah dimakamkan tanpa diautopsi.