img_title
Foto : Pexels.com

IntipSelebAmalan penghancur sihir dapat dilakukan untuk menggugurkan ilmu yang melekat pada seseorang. Di era serba bisa ini, kegunaan ilmu hitam atau sihir masih ada nyatanya di kehidupan. Ilmu sihir atau hitam tak dapat dihindari, pasalnya, hal tersebut bisa dipelajari ataupun dikuasai.

Banyak yang menjadikan ilmu sihir atau ilmu hitam untuk mencapai tujuan apapun. Meski tujuannya berbeda-beda, namun ilmu sihir kerap menjadi jalan pintas untuk mendapatkannya. Sehingga korban dari ilmu hitam kerap merasakan yang berbeda, seperti alami sakit hingga kematian. Mempercayai hal itu di sekitaran bahwa nyata dan untuk dihindari tak apa, tetapi melakukannya dianggap musyrik hingga mengarah pada kekafiran.

Amalan penghancur sihir pun dapat dilakukan. Sebagaimana Allah telah mengingatkan soal ilmu sihir ini dalam surat Al Falaq yang berbunyi;

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

Artinya: "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,"

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Artinya: "dari kejahatan makhluk-Nya,"

. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Artinya: "dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

Artinya: "dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya: "dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.

Surat di atas telah dijelaskan oleh Allah SWT yang memperingati kamu sebagai manusia bahwasannya jam malam merupakan jam kerja dari kegiatan ilmu hitam bergerak. Sehingga pada saat itu, berlindung dan berdzikir kepada Allah menjadi salah satu amalan penghancur sihir dan menghindari hal-hal itu dalam kehidupan.

Lantas kira-kira langkah apa lagi sebagai amalan penghancur sihir? Penasaran kah dengan amalan penghancur sihir? Simak artikel selengkapnya di bawah untuk amalan penghancur sihir bersama IntipSeleb!

Berdzikir

Amalan penghancur sihir pertama ialah berdzikir kepada Allah SWT. Di mana fungsi berdzikir sebagai tanda mengingat Allah dan juga memohon perlindungan darinya.

Dengan membaca zikir pagi dan sore hari dapat diharapkan agar kamu terhindari dari hal-hal ilmu gaib, seperti santet dan pelet. Kamu bisa membaca zikir pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Adapun bunyi dzkirnya sebagai berikut:

1. Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alimArtinya: Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

2. Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim Artinya: Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.

3. Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku.

4. A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru Artinya: Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami.

Baca Ayat Kursi

Amalan penghancur sihir selanjutnya ialah membaca ayat kursi yang merupakan ayat ke 255 di surat Al-Baqarah yang memiliki banyak keutamaan.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255).

Lafalkan Dua Ayat Terakhir Al Baqarah

Amalan penghancur sihir lainnya masih di surat Al Baqarah. Di mana melafalkan dua ayat terakhirnya, dapat menjadi amalan penghancur sihir.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (Al Baqarah: 285)

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.” [Al-Baqoroh: 286].

Topik Terkait