IntipSeleb – Ada banyak amalan ketika haid yang bisa dilakukan oleh para wanita agar senantiasa dekat kepada-Nya dan untuk menjaga kadar keimanan. Meski memang jumlah ibadahnya menjadi dibatasi, namun bukan berarti tak ada ibadah sama sekali yang bisa dilakukan.
Kondisi haid atau menstruasi merupakan hal normal yang terjadi pada setiap wanita yang sudah baligh. Hal ini merupakan sebuah fase alami yang merupakan bagian ketetapan dari Allah SWT.
Di dalam Islam, seorang wanita yang sedang dalam masa menstruasi harus mematuhi beberapa larangan. Di antaranya adalah larangan untuk menjalankan beberapa ibadah seperti salat, puasa, hingga membaca Al-Quran. Hal ini disebabkan saat haid seorang wanita sedang dalam keadaan tidak suci.
Tak hanya itu, wanita yang sedang dalam masa datang bulan juga tak jarang merasakan kelelahan dan rasa sakit, serta perubahan suasana hati yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan kemudahan dengan membatasi ibadah bagi wanita di masa haid mereka.
Namun, tak perlu khawatir, karena masih banyak sekali kegiatan atau aktivitas bernilai ibadah yang bisa dilakukan oleh Anda para wanita yang sedang mengalami masa datang bulan. Ingin tahu apa saja ibadah tersebut? Yuk, cari tahu lewat artikel berikut ini!
8 Amalan Ketika Haid Sebagai Alternatif Ibadah Sehari-Hari
1. Berdoa
Amalan ketika haid yang pertama adalah dengan berdoa. Ini adalah amalan yang paling mudah dan paling fleksibel untuk dilakukan di manapun dan kapanpun, karena doa bisa dilakukan meski tidak sedang salat sekalipun.
Berdoa juga bisa dijadikan alat untuk berikhtiar agar semakin dekat kepada Allah SWT, serta agar keimanan tetap terjaga. Bacaan yang digunakan ketika berdoa pun boleh apa saja selama hal tersebut mengandung kebaikan.
Salah satu doa harian yang bisa diamalkan adalah dengan membaca Al-Matsurat yang di dalamnya sudah berisi kumpulan doa-doa harian yang diajarkan oleh Rasulullah.
2. Berzikir
Ini merupakan salah satu amalan ketika haid yang dianjurkan untuk dilakukan. Sebenarnya, berzikir bisa dilakukan kapan saja, baik saat sedang haid ataupun tidak. Ada banyak jenis zikir yang bisa diamalkan oleh wanita yang sedang haid, salah satunya adalah zikir pagi dan petang.
Selain itu ada pula beberapa bacaan sederhana yang bisa dijadikan bacaan zikir, yakni kalimah thayyibah seperti tahlil, tasbih, takbir, tahmid, dan masih banyak lagi. Semua bacaan tersebut akan menambah kebaikan dan melimpahkan keberkahan bagi yang membacanya.
Zikir juga bisa dilakukan dengan membaca kalimat istighfar sebanyak-banyaknya sambil dengan tulus dalam hati meminta pengampunan kepada Allah SWT.
3. Bersedekah
Mengeluarkan sedekah juga bisa menjadi amalan lainnya yang bisa dilakukan untuk mengganti ibadah wajib yang dibatasi selama dalam masa haid. Sedekah bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sesuai dengan kemampuan pribadi. Contohnya seperti sedekah berupa uang, makanan, bahkan aktivitas kebaikan pun dapat dihitung sebagai sedekah.
Perintah bersedekah sendiri terdapat di dalam Al-Quran dan juga hadis. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman pada Surah Al-Baqarah ayat 195 yang artinya, “Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik,”.
Kemudian, dalam sebuah hadis juga Rasulullah bersabda mengenai sedekah, yang artinya, “Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka,” (HR Muslim).
4. Mendengarkan Lantunan Ayat Al-Qur’an
Beberapa ulama berpendapat jika seorang wanita yang senang datang bulan tidak boleh membaca dan memegang mushaf Al-Quran. Meski begitu, untuk Anda para wanita yang sedang haid dan merasa butuh siraman rohani dan kesejukan dari ayat-ayat Al-Quran, maka bisa mendapatkannya dengan mendengarkan murattal atau lantunan ayat suci Al-Quran.
Mendengarkan ayat suci Al-Quran bisa dilakukan dengan menyimak bacaan seseorang saat sedang mengaji. Atau bisa juga dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yakni mendengarkannya lewat internet, contohnya adalah melalui Youtube.
Amalan yang satu ini juga merupakan salah satu yang dicontohkan oleh Rasulullah kepada para wanita yang sedang berhalangan ketika haid. Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA yang artinya, “Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Al-Quran,” (HR Ibnu Majah).
5. Bersalawat Sebanyak Mungkin
Mengucapkan salawat juga bisa menjadi alternatif lainnya untuk wanita yang ingin menambah amal ibadah. Salawat merupakan sebuah bentuk penghormatan dan doa dengan ucapan yang penuh dengan pengharapan.
Karena itulah membaca salawat sebanyak-banyaknya juga menjadi bukti cinta seorang Muslim kepada Allah SWT dan Rasulnya. Rutin membaca salawat bisa menjadi salah satu penyebab allah menurunkan rahmat, pengampunan, serta pahala yang berlipat ganda.
Sama seperti amalan untuk wanita haid lainnya, salawata juga termasuk amal ibadah yang bisa dilakukan kapanpun.
6. Mendengarkan Ceramah Keagamaan untuk Mencari Ilmu
Mencari ilmu dengan mendengarkan ceramah atau tausyiah keagamaan juga dihitung sebagai amalan yang bernilai ibadah, tak terkecuali bagi kaum wanita yang sedang menstruasi.
Keutamaan mencari ilmu bagi seorang Muslim terdapat pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang berbunyi, “Baragsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju surga baginya,” (HR Muslim).
Mendatangi berbagai majelis ilmu dan kajian keagamaan bukanlah hal yang dilarang bagi wanita haid. Oleh karena itu Anda dapat langsung mendatangi masjid atau tempat terdekat yang mengadakan kajian. Cara lainnya yang dapat ditempuh, tentunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan mendengarkan kajian dengan koneksi internet, televisi, hingga radio.
7. Menyambung Tali Silaturahmi
Menjaga silaturahmi juga dapat dilakukan sebagai amalan ketika haid karena mengandung nilai ibadah dan menambah pahala. Beberapa langkah untuk menjaga silaturahmi di antaranya adalah dengan berkunjung kepada keluarga, saudara, teman, maupun sesama muslim lainnya. Selain bernilai ibadah, silaturahmi juga bisa menambah rezeki.
Selain dengan mendatangi secara langsung, silaturahmi juga dapat dilakukan melalui perantasa seperti dengan menggunakan media elektronik. Melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat juga bisa menjadi salah satu bentuk silaturahmi.
8. Melayani Keperluan Suami
Apa yang dimaksud dengan melayani keperluan suami tentu tak hanya terbatas pada hubungan intim antara suami istri saja. Ada banyak aktivitas melayani keperluan suami yang bisa dilakukan sehari-hari seperti menyiapkan makan, membantu persiapan sebelum bekerja, hingga menyambut suami dengan senyum saat pulang ke rumah.
Aktivitas yang satu ini merupakan amalan yang tak kalah baiknya dengan amalan-amalan lain yang sudah disebutkan sebelumnya. Hal itu karena melayani keperluan suami bukan hanya dihitung sebagai ibadah yang mendatangkan pahala, namun juga sekaligus memenuhi kewajiban sebagai seorang istri.
Seperti itulah 8 amalan ketika haid yang bisa dilakukan dan menjadi alternatif untuk para wanita. Semoga bermanfaat, ya!