IntipSeleb – Adam Deni sudah mengakui melakukan kesalahan dan di mata hukum dinyatakan bersalah. Bahkan dirinya juga sudah melakukan upaya meminta maaf kepada pihak pelapor, yang tak lain sosok anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni.
Tak bisa dipungkiri hukuman sudah mengancam depan mata. Lantas akankah Adam Deni kembali menjadi penggiat media sosial setelah melewati kasusnya yang sekarang? Simak selengkapnya hanya di artikel berikut ini.
Tak akan Berhenti
Kasus yang menjerat penggiat media sosial, Adam Demi, masih terus berlanjut. Hari ini, Selasa 7 Juni 2022, dirinya menjalani sidang lanjutan dengan sidang pembacaan pleidoi atau pembacaan nota pembelaan.
Adam Deni ini harus terjerat hukum akibat postingan di media sosialnya. Meski begitu, dirinya mengaku tak menyesali perbuatannya yang ingin mengungkapkan kejahatan. Bahkan secara tegas menyatakan tetap akan melanjutkan tujuannya itu.
"saya tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah berhenti karena memng saya tidak pernah punya kategori penyebar hoax. Saya akan terus membantu masyarakat, negara juga untuk mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang ada di negara ini," ungkap Adam Deni, Selasa, 7 Juni 2022, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kawasan Jakarta Pusat.
Meski dituntut dengan hukuman yang cukup berat, ternyata tidak membuat Adam Deni kapok jadi penggiat media sosial. Tidak main-main dirinya dituntut oleh jaksa dengan hukuman 8 tahun penjara dan denda 1 miliar.
Ngaku Lega
Setelah persidangan hari ini selesai, Adam Deni mengaku dirinya lega. Dirinya merasa puas dengan penyampaiannya kali ini saat sidang pembacaan pleidoi.
Adam Deni memang seakan menggunakan kesempatannya sebaik mungkin. Dirinya membeberkan banyak hal, mulai dari track recordnya sebagai penggiat media sosial sejak 2017, hingga membongkar isi chat-nya dengan Ahmad Sahroni.
"Lega, karena memang banyak hal yang belum sempat saya ungkap termasuk isi chat dari Ahmad Sahroni kepada saya," kata Adam Deni.
"Apa yg saya ungkapkan kenyataannya seperti itu, sekali lg saya tegaskan bukan hanya yakin tapi saya memiliki bukti yang sangat valid," lanjutnya. (jra)
