"Semoga ini menjadi sebuah film adaptasi yang menyenangkan. Mudah-mudahan bisa mendapatkan apresiasi yang positif dari penggemar film-film Korea dan pecinta film Indonesia," kata Frederica kepada awak media.
Sedangkan, sutradara film My Sassy Girl, Fajar Bustomi mengaku dirinya sudah mengenal film My Sassy Girl saat dirinya kuliah di Institute Kesenian Jakarta.
"My Sassy Girl ini tayang di Korea 2001 dan di Indonesia itu cukup ramai. Kebetulan di tahun itu, tahun di mana saya kuliah perfilman dan mata kuliah editing bahas film ini. Ini salah satu film yang menurut saya bagus. Semoga film adaptasi ini bisa sesukses film aslinya," katanya.
Pemeran utama dalam film ini, Jefri Nichol mengaku sangat tertarik dengan lawan mainnya Tiara Andini. Sebab, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat itu sangat memiliki keinginan yang kuat.
"Aku seneng banget sama Tiara. Karena, kemauan dia buat belajar akting tinggi banget. Ini kan film pertama dia, jadi dia berusaha banget buat ngasih yang terbaik dan itu muncul dan keliatan pas selama syuting," ucapnya.
Sanjungan juga diberikan Tiara Andini untuk lawan mainnya di film My Sassy Girl. Ia merasa sangat dibantu oleh pemain dan kru film itu.
"Sebagai penyanyi, tentu aku sempat mengalami proses gugup di depan kamera. Namun, karena sering berhubungan dengan Kak Jefri, suasananya bisa melebur dan cair dengan sendirinya. Beruntung lawan main, semua pemeran dan tim terus memberikan dukungan untukku. Mereka sangat baik dan membantuku melewati proses pertamaku untuk main film," ujarnya.