Sutradara sekaligus penulis Ngeri Ngeri Sedap, Bene Dion Rajagukguk menyampaikan jika filmnya ini memang menceritakan gambaran keluarga Batak.
“Bagaimana juga film ini berceritakan tentang keluarga, yang kebetulan keluarganya ini keluarga Batak. Sedikit cerita sebagai gambaran, ketika syuting kan kru kami paling Bataknya 20%. Tapi ketika adegan sedih, semua menangis. Jadi tidak serta merta Batak banget,” ungkap Bene Dion Rajagukguk kepada awak media.
Tidak hanya cerita, latar belakang film yang memperlihatkan keindahan alam Danau Toba juga menambah daya tarik dari film ini. Bene memang ingin memajukan pariwisata di Sumatera Utara. Apalagi Danau Toba saat ini merupakan satu dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia.
Selain itu, film Ngeri Ngeri Sedap juga ingin memajukan potensi lokal. Karenanya, dalam proses produksi, ikut melibatkan potensi lokal, seperti yang disampaikan oleh Dipa Andika, selaku produser film Ngeri Ngeri Sedap.
“Film ini selain hampir 100% shooting di wilayah Danau Toba, juga mengoptimalkan lebih dari 100 orang dan sumber daya yang ada di sana, termasuk pemain dan kru. Bahkan beberapa pemain dan kru yang dari ibukota pun. seperti pulang kampung, karena kota kelahirannya dari sana,” ungkap Dipa Andika.