Kala itu dosen Dinda menyarankan agar mahasiswinya rehat sejenak karena belakangan sudah terlalu fokus membahas berbagai teori untuk skripsi.
“Pas pertama kali naik gunung itu ya gara-gara nulis skripsi. Dosenku menyuruh cari udara segara untuk refreshing. Pas turun gunung, ternyata benar, aku merasa otak ini lebih fresh, dan merasa lebih bisa menyelesaikan skrpisoku. Kayak fresh banget ini kepala,” ungkap seleb lulusan LSPR ini di kanal YouTube-nya.
Dari alternatif refreshing saat skirpsi, Adinda jadi ketagihan berkelana, menaklukkan gunung demi gunung. Adinda juga betah melewatkan lebih dari satu hari di pegunungan. Dalam salah satu sesi Q&A di kanal YouTube-nya, penggemarnya penasaran, saat berada di pegunungan atau di hutan, yang jauh dari perkotaan, kira-kira Adinda makan apa, ya?
Ada dua pilihan yang diberikan penggemarnya, antara makan ikan asin dan ikan sarden. Adinda spontan berikan jawaban tak terduga.
"Aku suka bawa ikan sarden kaleng kalau ke gunung. Tapi memang, pas buka kalengya itu agak repot, ya, di atas sana. Cuma asik, sih, makan ikan sarden pakai nasi panas-panas. Jadi kalau di gunung, sudah pasti aku bikin nasi, dengan lauk, ya seperti ikan sarden,” papar Adinda.
Sebagai penyuka traveling, Adinda termasuk gadis yang simpel. Nggak banyak neko-neko. Saat melakukan perjalanan pun, ia tampil kasual, tanpa makeup. Sesimpel dan senatural mungkin. Seperti yang Anda lihat di layar KKN di Desa Penari sebagai Widya.