Melihat kebebasan tersebut, Chef Haryo mengatakan bahwa saat itu hanya memikirkan hal duniawi saja. Bahkan, ia mengaku tak beragama padahal saat itu dirinya adalah pemeluk agama Islam. Menurutnya, ia sudah memiliki karier yang sangat cemerlang dan hidup layak tanpa perlu memikirkan mengenai agama.
“Study hard party hard, work hard party hard, dont work hard work smart. Mana ada God-nya disitu? Nah itu idiom itu bener-bener saya jalani di sana. Duniawi dapet banget tapi ada kekosongan,” lanjutnya.
“Yang belum dilakukan membunuh ya. Ya pokoknya itu aib ya, yang saya mau kasih di sini jangan hidup tanpa agama," papar Chef Haryo.
Bangkut dan Akhirnya Putuskan Hijrah
Namun usai menyelesaikan studinya dan balik ke Indonesia, Chef Haryo merasakan fase di mana dirinya berada di titik terendah. Ia kehilangan pekerjaan, kehilangan keluarga, bahkan harta semuanya menghilang.
“Kalau dibilang itu fase kejatuhan. Di mana kehilangan pekerjaan, kehilangan keluarga, kemudian banyak semua hilang harta benda lain-lain. Tapi di situ saya memilih agama sebagai pelarian," terangnya.