“Jadi saya book tiket untuk penerbangan, tapi flight di cancel sepihak tanpa info tanpa izin. Alasan mereka seat penuh karena yang cek in duluan dapet seat. Sedangkan saya cek-in 1 jam sebelum penerbangan bersama rombongan temen lainnya,” ucap Petrick Sutrisno saat dihubungi awak media via telepon, Kamis, 24 Februari 2022.
Kemudian, Petrick Sutrisno pun berdiskusi dengan maskapai penerbangan dan berakhir dialihkan ke penerbangan selanjutnya. Padahal, ia mengaku rombongannya yang berhasil masuk melihat adanya tempat duduk yang masih kosong.
“Menurut saya tidak fair dan logis. Dan dari rombongan 5 orang hanya saya dan 1 temen yg di exclusive-kan dan di kick dari penerbangan. Sangat tidak etis karena di asingkan di jam cek in yg sama. Pada saat rombongan lain di dalam pesawat mereka melihat masih ada seat yang kosong, namun mereka berbohong bahwa seat full,” ucap Petrick.
Tuntut Kerugian Materil
Usai dibatalkan secara sepihak, Petrick Sutrisno merasa dirugikan. Sebab, ia mengalami kerugian lantaran banyaknya urusan dan pekerjaan yang dibatalkan karena masalah tersebut.
Ia juga menambahkan sudah berdiskusi dengan maskapai penerbangan tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa. Petrick pun dengan tegas menuntut kerugian kepada maskapai penerbangan.