Meski single baru, namun garis besar tentang patah hati masih menjadi pilihan for Revenge di single Jeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa tema ini masih menjadi sesuatu hal yang paling banyak diminati di industri musik Indonesia.
Pemikiran dan Pemilihan Diksi
Single Jeda ini sangat dipikirkan matang-matang oleh para personel for Revenge. Sehingga menghasilkan literasi yang baik dan pemilihan diksi yang tepat menjadikan pesan di single 'Jeda' ini jauh dari kesan norak.
“Jeda adalah tentang sebuah akhir hubungan yang sangat kompleks. Sebuah akhir hubungan yang dimulai dengan salah, akan berakhir dengan salah pula. Kenapa ‘Jeda’? Karena sesuatu yang sangat berat dilewati, ada kalanya membutuhkan jeda. Sejenak merefleksikan diri, untuk kemudian melewatinya,” jelas Boniex.
Dari sisi musik, kembalinya Arief Ismail (gitar) dianggap mengembalikan DNA for Revenge. Sehingga riff-riff gitar sederhana menjadi lebih megah ketika diisi choir dan orchestra yang membuat pesan di lagu ini menjadi lebih dalam.
Jeda akan menjadi jembatan menuju album penuh ke-4 for Revenge. Album ini akan dirilis oleh Didi Music Records pada pertengahan tahun ini. Sebuah kontemplasi yang disajikan dalam format audio dan visual, yang bisa dinikmati di berbagai penyedia layanan digital dan di kanal YouTube Didi Music Records.