IntipSeleb – Film perjuangan Indonesia dalam rangka menyambut hari Pahlawan tanggal 10 November, dan mengingat kisah perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan para tokoh pahlawan kemerdekaan.
Bebasnya Indonesia dari belenggu penjajahan negara lain, tak lepas dari perjuangan dan tumpah darah pahlawan bangsa yang telah tiada. Film bergenre perjuangan dan perang sedikit banyaknya dapat membangkitkan kembali rasa cinta kita terhadap Tanah Air. Lantas apa saja yang termasuk film perjuangan Indonesia dalam menyambut hari pahlawan, berikut IntipSeleb rangkum artikelnya.
Darah Garuda (2010)
Film perjuangan yang berjudul Darah Garuda dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Ario Bayu dan sejumlah aktor lainnya. Film karya sutradara Yadi Sugandi ini rilis pada 8 September 2010 dengan jumlah durasi 100 menit.
Film perjuangan Darah Garuda tersebut menceritakan tentang film Merah Putih yang tayang pada tahun 2009 lalu. Mengambil latar belakang tentang sebuah perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1947 saat Agresi Militer Belanda di Jawa Tengah.
Film perjuangan berjudul Darah Garuda ini berhasil meraup keuntungan sebesar Rp6 miliar dari bioskop Tanah Air. Film yang mengangkat kembali tentang saksi bisu perjuangan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah Belanda yang berkuasa di Indonesia.
Berkisah tentang sekelompok kadet heroik yang bergerilya di Tanah Jawa pada tahun 1947. Menggambarkan tentang pertempuran Belanda dan persahabatan antara para tentara dengan latar belakang yang berbeda.
Empat pejuang yang diperankan oleh Lukman Sardi, Rifnu Wikana, Darius Sinathrya dan Donny Alamsyah berhasil selamat dari serangan musuh yakni penjajah Belanda. Setelah keempat pejuang tersebut menyusup ke hutan di Jawa Barat, mereka bertemu dengan pasukan Jenderal Sudirman dan bersekongkol mengatur strategi untuk mengahncurkan lanud milik Belanda.
Film Darah Garuda berhasil ditonton oleh 700 ribu orang penonton di bioskop Tanah Air, dan berhasil mencetak rating sebesar 6.8/10 menurut IMDb.
Laskar Pemimpi (2010)
Film perjuangan yang menceritakan kilas balik perjuangan bangsa saat merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah asing. Film karya sutradara Monty Tiwa ini rilis pada 30 September 2010 silam.
Film yang dibintangi Poject Pop tersebut mengangkat kisah perjuangan rakyat yang sangat menderita akibat penjajah Belanda saat melakukan agresi militer yang kedua. Film yang didukung oleh aktor Dwi Sasono, Gading Marten, Masayu Anatasia ini menambah kisah kocak sosok pejuang ugal-ugalan.
Ceritanya berawal sejak Sri Mulyani bergabung dengan pasukan gerilya bernama Laskar Pandjen dipimpin oleh kapten Hadi Sugito yang diperankan oleh Gading Marten. Film perjuangan Laskar Pemimpi berdurasi 122 menit dan banyak menyuguhkan adegan lucu dan menegangkan.
Keberhasilan Project Pop dan pemain lainnya membuat film Laskar Pemimpi berhasil meraih penghargaan di Festival Film Bandung dalam kategori Penata Kamera Terpuji Film Bioskop tahun 2010. Sekaligus mendapatkan penghargaan sebagai Penata Musik Terpuji Film Bioskop di ajang yang sama.
Hati Merdeka (2011)
Film perjuangan Indonesia yang menceritakan kisah para pejuang dan tokoh bangsa yang berjudul Hati Merdeka. Film drama yang menggambarkan tentang rangkaian Trilogi Merdeka tersebut rilis pada 9 Juni 2011.
Film yang dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu Wikana dan sejumlah pemain lainnya merupakan karya dari sutradara Yadi Sugandi. Film berdurasi 100 menit ini berhasil meraup keuntungan sebesar Rp6,5 miliar dari bioskop di Indonesia.
Film Hati Merdeka mengangkat kisah berdasarkan revolusi Indonesia di tahun 1948. Cerita yang diambil kisah sekawan karakter fiktif yang menjalin persahabatan dengan kadet yang selamat dari pembantaian tentara Belanda.
Film ini sering disebut Merah Putih 3 merupakan sekuel dari film Darah Garuda yang mengangkat banyak konflik karena perbedaan sifat, status sosial, budaya dan agama. Pasukan kadet yang dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer yang sudah menewaskan keluarga Tomas di awal trilogi berlangsung.
Keberhasilan film Hati Merdeka membuat film perjuangan ini mendapatkan rating sebesar 6.5/10 dari IMDb.
Soerabaia 45 (1990)
Film perjuangan yang berjudul Soerabaia 45 merupakan film perang yang mengangkat kisah para pahlawan bangsa yang rilis pada tahun 1990. Film karya sutradara Imam Tantowi ini berdurasi selama 123 menit.
Film yang dibintangi oleh Leo Kristi, Nyoman Swayadani, Juari Sanjaya dan pemeran lainnya berhasil menceritakan kembali tentang perjuangan pahlawan di Kota Surabaya pada tahun 1945. Sebutan peristiwa 10 November dan dijadikan sebagai hari Pahlawan diwakili oleh tokoh pembakar semangat yakni Bung Tomo.
Soerabaia 45 menceritakan peristiwa anarkis masyarakat Surabaya yang sangat berkobar saat mengetahui pasukan sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia ke tangan Belanda. Terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin tentara Inggris yang melakukan perlawanan senjata saat dikepung rakyat.
Pemuda-pemuda Surabaya kemudian membentuk gerakan merah putih untuk menuntut keadilan RI dari tangan Belanda. Proklamasi kemerdekaan berkumandang, namun rakyat Surabaya seolah tidak percaya kalau proklamasi tersebut benar adanya.
Keberhasilan Imam Tantowi dalam membuat film perjuangan yang berjudul Soerabaia 45, membuat dirinya berhasil meraih Piala Citra sebagai Sutradara Terbaik di tahun 1991. Film yang menyuguhkan banyak pertumpahan darah ini berhasil mencetak rating sebesar 8.4/10 menurut IMDb.
Merah Putih (2009)
Film sejarah Trilogi Kemerdekaan bangsa Indonesia berjudul Merah Putih yang rilis pada 13 Agustus 2009. Film karya sutradara Yadi Sugandi ini dibintangi oleh Lukman Sardi, Rahayu Saraswati, Donny Alamsyah, Zumi Zola, Darius Sinathrya dan aktor lainnya.
Film yang berdurasi 108 menit ini mengangkat kisah sejarah perjuangan kemerdekaan di tahun 1947 saat terjadinya agresi militer Belanda. Film yang dirilis dengan semboyan “Untuk Merdeka Mereka Bersatu” menggambarkan tentang lima kadet yang mengikuti latihan militer di sebuah Barak Bantir di kota Semarang Jawa Tengah.
Film yang berhasil menggugah rasa kebangsaan tersebut, menghabiskan biaya U$6 juta untuk pembuatan produksi filmnya. Karena selain menarik tenaga asing yang andal dalam bidangnya, film Merah Putih ini menyewa peralatan dan senjata sebagai alat yang digunakan dalam proses pembuatan film.
Film Merah Putih ini pertama kali tayang di Tanah Air sangat disambut baik dan antusiasme banyak penonton. Salah satunya termasuk Hashim Djojohadikusumo adik kandung dari Prabowo Subianto yang merupakan seorang pengusaha nasional. Hashim rela mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menyumbang dalam pembuatan film perjuangan tersebut, yang memakan waktu enam bulan untuk proses syutingnya.
Penampilan Lukman Sardi dan tokoh lainnya dalam membintangi film Merah Putih, berhasil meraih keuntungan sebesar Rp8,5 miliar dari bioskop Tanah Air. Keberhasilan film Merah Putih membuat Yadi Sugandi meraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dari ajang Bali Internasional Film Festival tahun 2009.
Tidak hanya itu, aktor tampan dan berbakat Donny Alamsyah juga berhasil membawa pulang piala sebagai kategori Aktor Terbaik dalam film Merah Putih, dan Rahayu Saraswati sebagai Aktris Terbaik dari ajang Bali Internasional Film Festival 2009.
Film yang berhasil merajai box office di tahun 2009 tersebut, sukses dan berhasil mencetak rating sebesar 6.5/10 menurut IMDb.