Nangis Lihat USG
Aktivis berusia 45 tahun ini mengaku sampai menitiskan air mata karena mengetahui rahimnya sudah diangkat dan sudah tidak dapat memiliki anak. Operasi pengangkatan rahim menjadi momen yang cukup membuat Melanie syok.
"Gak tahu sih, karena buat gue jujur operasi ini beda sih gue baru ketampar kemarin siang, begitu liat USGnya bener-bener kosong, jadi untuk satu hal itu gue belum segitu terima, jadi gue gak nangis karena operasi atau apa tapi gue nangis kemarin siang, selama ini gue dikasih tahu tapi sekarang confirm, lo sekarang gak bisa punya anak, kayak kemarin siang gue baru nerima itu dan itu bener-bener baru terproses," katanya.
Melanie Subono tidak memungkiri jika semakin banyak teman yang mencoba memberikan dukungan. Tetapi hasrat untuk memiliki anak justru muncul setelah operasi itu berlangsung.
"Jadi adek gue di sana selama 11 hari, berat buat dia, gue juga kangen keluarga, tapi gue juga enggak bisa pulang dari rumah sakit, terus ke tempat bapak gue kan kasihan ya, harus isoman, mereka supportive sih. Banyak banget yang datang ke gue, 'it's ok, gue sudah diangkat kok rahimnya', Tapi gue pernah bilang, tapi lu sampai 10 kali enggak sih operasinya? Ada yang bilang kemarin satu teman juga, gue juga sudah, punya anak, gue sudah sempat merasakan yang namanya punya anak. Dan ternyata, gue kepengin, setelah itu enggak bada, shit man, gue enggak bisa. Paling gue butuh dan waktu untuk memproses itu bahwa tjatsbit, enggak bisa," katanya.
Seperti yang diketahui, sebelum menjalani operasi pengangkatan rahim, rahim Melanie Subono sempat mengalami pembengkakan. Hal itu disebabkan karena tumor yang ada di dalam perutnya pecah. Pada saat itu, rahim orang normal seharusnya memiliki berat 200-300 gram. Sementara, rahim Melanie sebelum menjalani operasi 1,3 kilogram.