"Kalau gue justru banyak pelajaran yang di ada di depan mata dari abang dan sahabat gue yang tadinya mereka tukang ngecengin gue suruh nikah. Akhirnya mereka sendiri yang ngerasain nikah tuh gak mudah," kata Syakir di kawasan Bangka, Jakarta Selatan belum lama ini.
Awalnya Syakir memang ingin menikah muda di usia 17 tahun. Tapi seiring berjalannya waktu, pikirannya jadi berubah.
"Dari beberapa temen, sahabat abang yang mengalami ya ujian di pernikahan gitu ya. Jadinya gue mikir tadinya di umur 17 mau menikah muda tadinya. Tapi mikir makin dewasa makin mikir nikah bukan cuma ngegangdeng cewek secara fisik," tutur dia.
Menurut Syakir, pernikahan tak sekedar mengucapkan ijab kabul. Namun banyak kepala yang akan diarahkan karena pernikahan adalah menyatukan dua keluarga.
Syakir ingin jika menikah sang istri hidup bahagia dengannya sampai maut memisahkan. Menurut dia, pernikahan tak melulu soal halal dalam segala hal tapi juga menggandeng keluarga sang istri.
"Bukan gandeng pelukan halal tapi bagaimana kita bisa gandeng hatinya, keluarganya dan hidupnya," ungkap Syakir menjelaskan dengan bijak.