IntipSeleb – Chef Juna blak-blakan mengungkapkan trauma masa kecilnya kepada Cinta Laura. Chef bernama asli Juna Rorimpandey ini mengaku berasal dari keluarga broken home dan memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan.
Masa kecil yang membuatnya trauma membuat Chef Juna memutuskan untuk tidak memiliki anak. Seperti apa alasan Chef Juna? Scroll untuk artikel di bawah ini yuk!
Ogah Punya Anak
Chef Juna tampil di konten YouTube PUELLA ID dengan Cinta Laura. Dalam konten tersebut, juri MasterChef Indonesia ini menceritakan masa kecilnya yang berasal dari keluarga broken home atau orang tua yang berpisah.
Awalnya, Cinta Laura menyinggung soal diskusi antara pasangan soal keinginan untuk punya anak setelah menikah. Kemudian, Cinta menanyakan adakah sesuatu yang tidak disukai oleh Chef Juna dari kedua orang tuanya sehingga membuatnya enggan punya anak.
“Yes and no. Yes, karena aku dari broken home family. Tapi itu bukan alasan ya. Alasannya itu, aku dari kecil emang udah beda. Cara berpikirnya aneh untuk orang sekitar itu aneh. Ditambah lagi, belasan tahun di Amerika dan teman-teman sebagainya,” kata Chef Juna di YouTube PUELLA ID, dilansir IntipSeleb pada Senin, 30 Agustus 2021.
Sejak itu, Chef Juna menilai menikah bukan berarti mengharuskan untuk memiliki anak. Bukan hanya itu, chef berusia 46 tahun tersebut menekankan dalam kehidupan seharusnya tidak dibebani oleh kata harus.
“Memang sudah melihat bahwa, menikah itu tidak harus, punya anak tidak harus. Bahkan, bukan cuma menikah dan punya anak aja. Berpikir bahwa tidak pernah mau membebani dengan kata harus. Harus menikah umur sekian, harus punya anak, gak gitu,” tandas Chef Juna.
Trauma Masa Kecil Karena Orang Tua
Kemudian, Chef Juna mengungkapkan masa kecilnya saat orang tuanya berpisah. Chef Juna mengaku ayahnya tiba-tiba meninggalkan keluarganya saat dirinya masih berusia 6 tahun. Ayahnya meninggalkan keluarga Chef Juna tanpa alasan dan tanpa nafkah.
“Ayahku meninggalkanku, meninggalkan kami saat aku berusia 6 tahun. Dia pergi begitu aja, tanpa kabar, tanpa nafkah,” jelas Chef Juna.
Sepeninggalan ayahnya, Ibu Chef Juna terus-terusan bekerja. Oleh karena itu, sang ibu jarang memiliki waktu bersama dengannya. Walau didukung secara finansial, Chef Juna merasa ibunya tidak hadir secara emosional untuknya dan kakaknya.
“Ibuku akhirnya, memang bekerja saat itu. Tapi memang harus bekerja lebih lagi untuk menghidupi kita, kakakku dan aku. Akhirnya, jarang di rumah. Tanggung jawab orang tua membutuhi kebutuhan sang anak. Di sini bukan hanya finansial, support anak juga, dan menjadi perlindungan ke anak,” ungkap Chef Juna. (nes)