Kemudian, satu per satu kerabat perempuan memakaikan inai di jari Lesti Kejora. Terakhir, ia lalu memilih Margin Wieheerm untuk memakaikan inai terakhir di jarinya. Lesti menilai Margin merupakan sahabatnya sejak lama dan telah dianggap sebagai keluaga.
Setelah selesai, terlihat hanya jari kelingking kanannya yang tidak dipakaikan inai. Proses inai ini dipercaya dapat melindungi calon mempelai wanita dari beragam godaan.
Lesti Kejora Nyanyi Lagu Minang
Setelah proses inai selesai, Lesti Kejora rupanya mempersembahkan sebuah lagu berjudul Ampunkan Denai. Lagu ini merupakan lagu khas Minang, sehingga Lesti secara khusus menghafalkan lirik dengan bahasa Minang.
Mengutip berbagai sumber, lagu Ampunkan Denai yang dinyanyikan Lesti Kejora memiliki makna mendalam. Lagu ini mengisahkan pernyataan maaf seorang anak kepada kedua orang tuanya selama kehidupannya. Lagu ini juga memiliki makna mengenai permintaan restu seorang anak kepada orang tua sebelum menikah.
Saat menyanyikan lagu Minang, Lesti Kejora tak bisa menahan air mata. Terlihat air mata mengalir deras dari mata Lesti Kejora. Ia juga terlihat sempat terisak sehingga harus berhenti sejenak untuk menyanyi.
