"Inalilahiwainailaihirojiun @ariabaron. Semoga diberikan ampunan mu Ya Allah. Hi @jrxsid teman kita Baron barusan meninggal karena #covid_19. Mari kita mengheningkan cipta sejenak," tulis @thekadrimohamad.
Profil Singkat
Berikut profil singkat dari Aria Baron, ia sudah menyukai alat musik gitar sejak kecil. Pada usia 12 tahun ia mulai belajar gitar akustik di Yamaha Music Indonesia. Sayangnya, hal itu tidak bertahan lama karena berbagai alasan.
Dibangku SMA, Baron kemudian belajar gitar pada Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma. Saat itulah permainan gitarnya mulai berkembang. Ia bahkan meraih gelar gitaris terbaik selama tiga tahun berturut-turut (1986-1988) dari ajang LMC (Light Music Contest) Yamaha.
Baron kemudian membentuk grup band di Bandung bernama Badai Band bersama Andi (vokal), Iwan (bass), Abi (gitar), Ade (drum) dan Dwi (keyboard). Badai Band kemudian sering nongkrong di pub O'Hara dan manggung diberbagai tempat. Sayangnya, ia harus mundur karena ia telah menyelesaikan kuliahnya dan memutuskan hijrah ke Jakarta. Badai Band kemudian menjelma menjadi grup band rock yang sekarang lebih dikenal dengan nama /rif (R.I.F - Rythm In Freedom).
Setibanya di Jakarta, Baron membentuk band Gigi bersama dengan Armand Maulana, Dewa Budjana, Ronald Fristianto, dan Thomas Ramdhan. Namun kebersamaan Baron bersama Gigi hanya berjalan singkat lewat 2 album perdana Gigi yaitu album pertama Angan (1994) dan Dunia (1995). Ia keluar karena ingin melanjutkan sekolah di Communication Arts, di New York Institute of Technology, Amerika.