IntipSeleb – Seto Mulyadi atau yang akrab disapa sebagai Kak Seto mengomentari nasib Gempita Nora Marten setelah ibunya, Gisel ditetapkan sebagai tersangka kasus video syur 19 detik dengan Michael Yukinobu De Fretes (MYD).
Menurut pemerhati anak dengan rambut khas ini, mental Gempi bisa mendapatkan dampak negatif karena kasus Gisella Anastasia. Kak Seto juga menyampaikan kemungkinan hak asuk Gempi yang akan diserahkan kepada Gading Marten. Jika Gisel menjalani hukuman dari perbuatannya.
Walau demikian, Kak Seto tidak mau gegabah dan lebih memperhatikan nasib Gempi. Lantas, seperti apa komentar lengkap Kak Seto terhadap nasib Gempita Nora Marten di tengah kasus Gisel? Yuk simak penuturannya.
Baca Juga: Hadapi Kasus Video Porno, Gisel Terharu Dinyanyikan Lagu oleh Gempi
Sarankan Gempi Jauhi Media Sosial
Kasus video syur 19 detik yang menyeret Gisel dan Michael Yukinobu masih berlangsung hingga saat ini. Michael sendiri telah menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Polda Metro Jaya pada Senin, 4 Januari 2021 kemarin. Sementara itu, Gisella Anastasia akan menjalani pemeriksaan pada Jumat, 8 Januari 2021 mendatang.
Melihat kasus ini, Seto Mulyadi atau Kak Seto ikut berkomentar. Psikolog anak berusia 69 tahun itu menyoroti nasib putri semata wayang Gisel, Gempita Nora Marten yang masih berusia 5 tahun. Kak Seto mengatakan jika kasus Gisel tidak seharusnya dilebih-lebihkan, karena khawatir dengan Gempi.
“Iya, saya mohon, karena ini menyangkut seorang anak ya, jangan sampai itu terlalu di dramatisasi. Artinya ini tok sang ibu sudah minta maaf, sudah menjalani proses hukum sampai dipidana pun, itu bagian dari upaya bentuk pertanggungjawaban atas perilaku beliau. Kita memikirkan juga anak yang terkait sang ibu supaya nanti setelah mulai makin besar, bertemu dengan teman-temannya lalu dijadikan bahan hujatan atau bullying 'kamu kan dulu ibunya gini',” ungkap Kak Seto di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan pada Selasa, 5 Januari 2021.
Kemudian, Kak Seto menyarankan agar Gempita Nora Marten dibatasi untuk bermain media sosial. Menurut penuturannya, hal ini berguna untuk menghindari dampak negatif, tidak percaya diri, hingga stigma buruk kepada orangtuanya sendiri.
Oleh karena itu, mood Gempi harus dijaga agar tetap bahagia. Gading dan Gisel diharapkan bisa mengajak Gempi melakukan aktifitas bermain tanpa menggunakan handphone.
“Kalau ini tidak mendapatkan treatment psikologi, baik dari keluarga maupun oleh profesional, memang akan terkena dampak negatif, tidak percaya diri. Kemudian menimbulkan sifat-sifat negatif terhadap orang tuanya dan sebagainya. Mohon sementara ini dipisahkan dari media sosial dulu. Ciptakan suasana gembira seperti bernyanyi, mendongeng, bermain, loncat-loncat. Supaya sibuk dan asyik dengan dunianya sebagai masih anak anak,” lanjutnya.
Bahas Hak Asuh Gempi
Lebih lanjut, Ketua Komnas Anak periode 2006-2009 menyinggung hak asuh Gempi yang akan berpindah ke Gading Marten, mantan suami Gisella Anastasia.
Menurut Kak Seto, hal itu bisa terjadi jika Gisel menjalani hukuman di lembaga permasyarakatan. Namun, ia tidak mau nantinya terjadi perebutan hak asuh anak antara Gading dengan Gisel.
“Iya, kalau nanti kemudian sang bunda harus di lembaga permasyarakatan, maka kalau bisa dialihkan ke sang ayah. Saya kira komunikasi dan video-video baik, saya kira juga bisa bekerja sama dengan baik. Yang penting jangan ada kesan memperebutkan hak asuh,” papar Kak Seto.
Jika dibutuhkan, Kak Seto bersedia dengan senang hati untuk bertemu dengan Gempi untuk memotivasinya di tengah kasus video syur yang menyeret Gisel. Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyatakan jika hak asuh Gisella Anastasia terhadap Gempita Nora Marten bisa dicabut dan diserahkan kepada Gading Marten.
Baca Juga: Gisel Minta Maaf ke Gempi: Suatu Hari Kamu akan Mengerti Nak