img_title
Foto : X/AndoviDaLopez

Kemudian, Andovi da Lopez menyinggung soal Undang-Undang yang belum selesai dibahas oleh DPR. Makanya, ia menyarankan DPR segera gerak cepat menyelesaikannya, seperti revisi UU Pilkada.

"Senen kan gak ada jadwal. Ada Undang-Undang Perampasan Aset. Ada Undang-Undang apa lagi?" kata Andovi.

"DPR saya bangga sama kalian. Kerja lebih keras. Senin meeting Undang-Undang Perampasan Aset, Undang-Undang Masyarakat Adat. Cepat sekali," tandasnya.

Di-WhatsApp Suruh Menghadap Barekrim Jakarta Pusat

Instagram/ @andovidalopez
Foto : Instagram/ @andovidalopez

Tapi ternyata, Andovi da Lopez justru dikirimkan pesan WhatsApp oleh nomor tidak dikenal. Nomor itu memintanya untuk menyerahkan diri ke Bareskrim Jakarta Pusat karena menimbulkan kericuhan.

"Pagi-pagi gua dapet WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal. (Isi pesannya), 'Mohon segera datang ke kantor Bareskrim Jakarta Pusat. Anda diadukan sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan dalam unjuk rasa'. Gak ada kekerasan," tandasnya.

Topik Terkait