Jakarta – Terdapat empat tingkatan paskibraka yakni Paskibraka Kecamata, Paskibraka Kota/Kabupaten, Paskibraka Provinsi, hingga Paskibraka Nasional. Untuk menjadi anggota paskibraka, setiap siswa SMA dari kelas 10 hingga 12 di seluruh Indonesia berhak mengikuti seleksi.
Salah satu posisi incaran di Paskibraka ialah sang pembawa baki. Lantas, bagaimana proses seleksi pembawa baki dalam Paskibraka? Yuk, intip pengakuan Leovina, Paskibraka Provinsi Lampung tahun 2007 eksklusif kepada IntipSeleb!
Sengitnya Seleksi Pembawa Baki Paskibraka
Leovina mengaku, proses seleksi pembawa baki paskibraka berlangsung sengit. Bahkan, meski sudah terpilih, masih ada peluang untuk diganti.
"Wah itu sengit. Itu masih bisa diganti-ganti," ujar Leovina, anggota Paskibraka Provinsi Lampung tahn 2007, kepada tim IntipSeleb baru-baru ini.
Ia tak memungkiri pemilihan pembawa baki adalah paskibraka putri yang good looking. Tetapi, aspek kepribadian juga masuk ke penilaian.
"Pembawa baki itu dipilihnya bukan cuma good looking, tapi kepribadiannya juga. Selama di asrama itu dinilai, sesupel apa sih. Ya kayak Puteri Indonesia lah," bebernya.
Semua Anggota Paskibraka Rasakan Sensasi Membawa Baki
Leovina menyatakan, pemilihan anggota paskibraka yang bertugas membawa baki biasanya memiliki wajah yang setipe.
"Biasanya yang dipilih itu mukanya setipe, mirip-mirip. Biar orang gak terlalu engeh sama (perbedaan pembawa baki) saat upacara pagi dan sore," ujar Leovina.
Walau demikian, setiap paskibraka putri diminta untuk mencoba membawa baki, termasuk berjalan maju dan mundur di tangga.
"Anggota Paskibraka yang putri berhak untuk diseleksi jadi pembawa baki. Semua merasakan bawa baki dan jalan di tangga," tuturnya.
Pemilihan siapa yang akan membawa baki ditentukan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI).
"Yang memilih itu PPI, karena yang tau penilaiannya seperti apa kan," pungkas Leovina.
Pembawa baki merupakan sosok sentral dalam upacara pengibaran bendera. Tugasnya yang mulia adalah membawa Sang Saka Merah Putih dengan penuh penghormatan dan keanggunan. Posisi ini menjadi sorotan utama bagi seluruh masyarakat yang menyaksikan upacara.
Tidak hanya pembawa baki yang menjadi sorotan, namun seluruh anggota paskibraka, mulai dari komandan upacara hingga pengibar bendera, memiliki tanggung jawab yang besar. Mereka adalah satu kesatuan yang saling melengkapi dan mendukung. Kekompakan dan kerja sama tim yang solid menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan upacara. Setiap gerakan dan aba-aba yang dilakukan harus dilakukan dengan presisi dan penuh semangat. Melalui kerja sama yang baik, anggota Paskibraka berhasil menciptakan momen yang mengharukan dan membangkitkan semangat nasionalisme bagi seluruh rakyat Indonesi