Seorang perwakilan dari Komisi Penyiaran Korea mengungkap bahwa drama It’s Okay to Not Be Okay secara fakta telah melanggar aturan karena menampilkan hal-hal berbau seksual dan intim. Padahal drama ini memiliki fokus utama lain, yakni menyoroti tentang kesehatan mental.
"Konten siaran mungkin berfokus pada gairah seksual pada objek non-seksual yang melambangkan organ seks dan membenarkan pelecehan seksual. Ini menunjukkan kurangnya sensitivitas gender dari tim produksi drama. Pelecehan verbal yang berlebihan yang digunakan dalam drama yang ditayangkan selama masa perlindungan dan ditonton oleh remaja akan menyebabkan sanksi pengadilan,” kata sang perwakilan, dikutip dari Allkpop pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Jika drama It’s Okay to Not Be Okay dianggap benar-benar melanggar aturan penyiaran, maka hukuman atau sanksi pengadilan akan diselesaikan pada sidang paripurna yang terdiri dari kesembilan anggota komite peninjau atas rekomendasi sub-komite.
Para Penonton Drama It’s Okay to Not Be Okay Nilai Tidak Masuk Akal
Sontak hal ini mengejutkan para penonton setia It’s Okay to Not Be Okay. Pasalnya, mereka menilai bahwa drama Kim Soo Hyun dan Seo Ye Ji tidak menyoroti soal kehidupan seksual, melainkan membahas lebih dalam soal gangguan kesehatan mental.