img_title
Foto : Hereare0318/instagram

Korea Selatan – Sebelumnya, Kim Hieora dituding menjadi salah satu anggota Big Sangji yang diduga jadi grup pembully serta dituding terlibat melakukan kekerasan. Kendati demikian, dirinya tak menampik sebagai anggota grup tersebut namun membantah isu turut lakukan kekerasan.

Baru-baru ini pihak sekolah Kim Hieora buka suara. Seperti apa? Yuk intip pernyataan lengkapnya.

Klarifikasi Sekolah Kim Hioera

Kim Hieora
Source: Daum

Pada 7 September kemarin, Sekolah Menengah Putri Sangji du Wonjum yang merupakan sekolah dari Kim Hieora merilis pernyataan terkait dengan skandal yang dialami pemeran The Glory dan The Uncanny Counter tersebut.

“Kami mengkonfirmasi bahwa aktris Kim Hieora bersekolah di sekolah kami 20 tahun yang lalu, pada tahun 2004,” ungkap pernyataan pihak SMA Putri Sangji, dilansir dari Daum pada 8 September 2023.

“Karena artikel online, banyak orang tua dan siswa sepertinya salah paham dan mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap sekolah kami yang merupakan tempat berkumpulnya iljin dan pelaku kekerasan di sekolah. Oleh karena itu, kami ingin mengoreksi informasi palsu,” sambung pihaknya.

Isi Artikel Dispatch Dianggap Mencoreng Reputasi

Instagram/Kim Hieora
Foto : Instagram/Kim Hieora

Pihaknya juga menegaskan jika artikel yang dirilis Dispatch tentang Kim Hieora dan SMA Putri Sangji tidak sesuai. Mereka menekankan jika hal tersebut mencoreng reputasi sekolah.

“Staf kami juga mengonfirmasi bahwa laporan dan wawancara yang disebutkan dalam artikel berjudul 'Kim Hieora adalah anggota Big Sangji' tidak benar. Isi artikelnya tidak sesuai dengan kegiatan pendidikan di sekolah kami hingga tahun 2023,” jelasnya lagi,

“Sangat disayangkan bahwa nama sekolah kami dan gambar sekolah di latar belakang terungkap dalam artikel tanpa filter, yang telah mencoreng reputasi Sekolah Menengah Putri Sangji, siswa kami, orang tua, dan staf," ungkap pernytaan dari SMA Putri Sangji.

Sebagai informasi, agensi Kim Hieora, Gram Entertainment juga sudah membantah tudingan terlibat skandal kekerasan. Agensi juga akan menindak hukum penyebar informasi palsu. (bbi)

Topik Terkait