img_title
Foto : Dispatch

Korea Selatan Jambore Pramuka Dunia sedang di gelar di Korea Selatan. Namun, acara ini ramai dikritik netizen karena terdapat berbagai polemik.

Lantas, seperti apa polemik dari Jambore Pramuka Dunia yang diselenggarakan di Korea Selatan ini? Yuk, intip artikel di bawah ini!

Polemik Jambore Dunia di Korea Selatan

Jambore Pramuka Dunia saat ini sedang di Korea Selatan. Acara Jambore Pramuka itu dilaksanakan pada 1 Agustus hingga 12 Agustus.

Melalui Dispatch ada sekitar 43.000 anak muda dari 158 negara hadir dalam acara empat tahunan tersebut. Acara Jambore itu ternyata menuai banyak sorotan dan kritikan netizen Korea hingga dunia. Pasalnya muncul beberapa polemik mulai dari cuaca panas dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius dan kelembapan tinggi hingga sejumlah fasilitas yang dianggap kurang memadai bagi para peserta di tengah cuaca panas.

Karena hal ini, kondisi Jambore membuat ratusan peserta pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, bahkan beberapa negara mulai menarik diri dari penyelenggaraan World Scout Jamboree 2023. Acara Jambore yang harusnya digelar riang gembira, namun peserta pramuka ini berubah menjadi mimpi buruk dari seluruh dunia.

Bahkan, media lokal Dispatch melesetkan kata jamboree menjadi japchae yang berarti tidak menyenangkan. Menurut laporan Dispatch, suasana di dalam tenda terasa lebih panas dengan menunjukkan angka 33,9 derajat Celsius.

Jambore Dunia Dikritik Netizen

Selain polemik itu, Jambore Dunia tersebut ternyata tidak berjalan lancar dan kini pihak penyelenggara sedang mencari homestay. Knetz pun melontarkan berbagai komentar mengenai pihak penyelenggara yang tengah mencari homestay.

Diketahui, pihak penyelenggara mencari homestay dikarenakan adanya perkiraan terjadinya angin topan di Saemangeum. Demi keamanan peserta, pihak penyelenggara pun memutuskan untuk mencari homestay untuk para peserta di tempat yang aman.

Namun, hal tersebut ternyata menuai pro dan kontra dari para netizen Korea. Beberapa netizen setuju dengan pihak penyelenggara yang mencari penginapan untuk peserta demi keselamatan.

Namun, pihak knetz yang lain tidak setuju dikarenakan kegiatan jambore Pramuka Dunia telah kehilangan maknanya karena menginap di penginapan. (rgs)

Topik Terkait