img_title
Foto : CAHAYA UNTUK INDONESIA/YouTube

Kendati begitu, saat ini angka sunat di Korea Selatan kian menurun, salah satunya karena dinilai memacu trauma pada anak.

“Kalau Korea konsepsi pikiran tentang sunatnya ubahnya pas tahun 2000an, 2010an gitu, karena banyak dokter bilang orang Korea sebenarnya enggak butuh banget sunatnya gitu, kan bisa pilihan cuma kalau sunat itu bisa ada trauma untuk anak kecil, kalau di Islam enggak ya karena itu 'acara' jadi di Islam itu salah satu acara yg penting banget jadi anaknya juga ikut senang,” pungkas Na Daehoon.

Topik Terkait