img_title
Foto : Allkpop

IntipSeleb Korea – Kisruh antara manajemen SM Entertainment dan pihak HYBE serta Lee Soo Man kembali berlanjut. Kini fakta baru terungkap jika HYBE bayar 70 juta won ke Lee Soo Man (setara dengan Rp820,2 miliar).

Atas hal itu kontroversi para pemegang saham diperkirakan akan terus berkembang. Simak selengkapnya di bawah ini ya!

HYBE Bayar Rp820,2 Miliar ke Lee Soo man

Berbagai Sumber
Foto : Berbagai Sumber

Menurut perjanjian pembelian saham (SPA) antara HYBE dan Lee Soo Man yang diperoleh Seoul Economic Daily pada 2 Maret, HYBE mengakuisisi saham milik Lee Soo Man, termasuk saham Dream Maker dan SM Brand Marketing, yang merupakan anak perusahaan dari SM Entertainment. Total yang dikeluarkan HYBE sendiri adalah 70 juta won (Rp820,2 miliar).

Lee Soo Man, anak-anaknya, dan orang terkait lainnya memiliki 24,14% Dream Maker dan 42,31% SM Brand Marketing. Tetapi SM Entertainment adalah pemegang saham terbesar di semua perusahaan ini.

Dream Maker bertanggung jawab atas produksi dan perencanaan konser. Sementara itu, SM Brand Marketing bertanggung jawab atas produksi dan distribusi merchandise konser.

Dugaan Kuasai Manajemen

Berbagai sumber
Foto : Berbagai sumber

Pihak manajemen SM Entertainment sebelumnya menjelaskan jika akuisisi saham tersebut merugikan pihak SM. Selain itu, industri investasi keuangan juga melihat bahwa HYBE membayar uang tambahan kepada Lee Soo Man berarti mereka memberinya premi untuk hak manajemen.

“Pembelian saham HYBE di dua anak perusahaan dari mantan produser eksekutif akan ditafsirkan sebagai pembayaran premi terpisah. Akibatnya, merugikan pemegang saham SM ," kata pihak manajemen SM Entertainment dilansir dari Naver pada 3 Maret 2023.

Nantinya, HYBE mengumumkan di hari yang sama bahwa mereka akan menjual saham di dua anak perusahaan yang diakuisisi dari Lee Soo Ma. Pakar industri menunjukkan bahwa HYBE nantinya akan menghadapi dilema tidak peduli seberapa besar nilai saham yang mereka tetapkan.

"Jika HYBE menjual dua anak perusahaannya ke SM dengan harga tinggi, itu merugikan pemegang saham SM, tetapi jika HYBE menjualnya dengan harga rendah, itu merugikan pemegang saham HYBE," kata seorang orang dalam investasi terkait akuisisi HYBE. (bbi)

Topik Terkait