IntipSeleb – Kabar mengejutkan datang dari pemimpin Korea Utara yaitu Kim Jong Un yang dikabarkan baru menjalani operasi jantung. Penyakitnya tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yakni kebiasaan merokok, obesitas dan terlalu banyak bekerja.
Bukan hanya Kim yang tengah menjadi sorotan dan trending di Google, adiknya yang bernama Kim Yo-Jong pun berhasil menaruh perhatian. Perempuan 31 tahun ini merupakan penerus selanjutnya dari pemerintahan Korut. Yuk intip fakta-fakta dari Kim Yo-Jung!
Baca Juga: 7 Fakta Woo Do Hwan, Pengawal Lee Min Ho di The King: Eternal Monarch
Pernah Kunjungi Korea Selatan
Sumber foto: dailymail.co.uk
Seperti yang diketahui bahwa Korea Selatan dan Korea Utara memiliki masalah dengan perdamaian. Hal-hal yang berkaitan dengan dua negara tersebut akan selalu tersorot ketika melakukan hal yang bertentangan.
Namun, Kim Yo-Jong disebutkan sebagai wanita pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan. Kim kala itu menghadiri Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 dan menjadi keluarga penguasa pertama yang berani datang ke negara lawan.
Kunjungan tersebut sukses menjadi berita utama di seluruh dunia karena itu adalah pertemuan diplomatik yang signifikan antara kedua negara. Tak hanya itu saja, Kim juga menjadi kepala propaganda ketika ia mengomentari Korea Selatan sebagai pengecut setelah melontarkan kritik atas uji coba balistik Korea Utara.
Bantu Menjaga Citra Kim Jong Un
Sumber foto: dailymail.co.uk
Perempuan muda ini juga menjadi sangat dekat dengan sang kakak selama beberapa bulan terakhir. Dikutip dari The Guardian, Kim menemani sang kakak dalam kedua pertemuan terakhir dengan Presiden Donald Trump. Secara internasional, Kim Yo-Jong telah terlihat di seluruh proses diplomatik rezim dengan Washington dan Seoul.
“Dia (Kim Yo-Jong) memiliki akses langsung dan pengaruh kuat pada Kim Jong-un. Dia tidak terkait dengan pembersihan atau brinkmanship militernya, tetapi tahu semua tentang mereka. Dia adalah tokoh politik tepercaya yang membantu Kim mempertahankan citra publik yang positif ketika dia berhadapan dengan orang asing atau Korea Selatan,” ujar Leonid Petrov, seorang spesialis Korea Utara dan dosen senior di International College of Management di Australia.
Kemunculan pertama di publik
Sumber foto: dailymail.co.uk
Sama seperti Kim Jong Un, Yo-Jong juga memiliki kepribadian yang tertutup dan tidak banyak diketahui oleh orang banyak. Dia diperkirakan empat tahun lebih muda dari kakaknya dan Kim muncul ke publik ketika ia menghadiri pemakaman sang ayah yaitu Kim Jong-il pada 2011 lalu.
Tetapi perjalanannya ke jantung rezim Korea Utara bisa dibilang dimulai pada akhir tahun 1990-an. Kala itu, ia masih berada di sekolah dasar di Swiss dan memiliki tempat tinggal yang sama dengan sang kakak. Bahkan, mereka pun selalu dijaga ketat oleh pengawal dan staf pribadi.
Disebut Saingi Kim Jong Un
Sumber foto: theguardian.com
Kim Yo-Jong berhasil lulus dengan gelar ilmu komputer pada tahun 2007 lalu dan ia mulai memainkan perannya di partai yang berkuasa. Tak hanya itu, Kim juga dikabarkan menjadi tim sukses untuk Kim Jong-Un agar menempati pemimpin tertinggi setelah sang ayah menderita. Hal itu diyakini karena banyak publik yang melihat mereka bersanding selama pemilihan untuk pemimpin tertinggi tersebut.
“Rezim Korea Utara adalah bisnis keluarga dan Kim Jong-un tampaknya menaruh kepercayaan pada saudara perempuannya,” ujar Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Universitas Ewha di Korea Selatan.
Kehidupan pribadi
Sumber foto: theguardian.com
Perempuan yang fasih berbahasa Inggris dan Prancis ini memainkan peran penting dalam kampanye kebijakan dalam dan luar negeri Korea Utara. Hal itu lantaran dia adalah salah satu pemangku kepentingan utama dalam kelangsungan hidup rezim. Meskipun sangat dekat dengan Kim Jong Un, Yo-Jong tidak akan menggantikan pembuat keputusan utama.
Untuk urusan pribadi, Kim Yo-Jong dikabarkan telah menikah dengan Choe Song pada tahun 2014 lalu. Choe Song adalah putra petinggi Partai Pekerja dan mereka telah dikaruniai seorang anak. Informasi terkait Kim Yo-Jong selalu dijaga ketat oleh pemerintah Korea Utara sebagai bentuk perlindungan.