IntipSeleb – Baru menayangkan dua episode perdana minggu lalu, The King: Eternal Monarch kembali terseret dalam kontroversi. Drama yang dibintangi oleh Lee Min Ho, Kim Go Eun, Woo Do Hwan dan Jung Eun Chae ini sukses menyita perhatian publik berkat jajaran pemain serta alur cerita di dalamnya.
Baca Juga: Pihak Drama The King: Eternal Monarch Tanggapi Kontroversi Pecat Aktor
Namun baru-baru ini, tim produksi The King: Eternal Monarch mengajukan permohonan maaf akibat kritikan masyarakat tentang arsitektur dalam drama yang dipengaruhi oleh kuil-kuil Jepang. Apa yang sebenarnya terjadi? Simak ulasannya di bawah ini.
Bangunan Kuil dalam Video Pembuka The King: Eternal Monarch Tuai Kontroversi
(Kiri) Bangunan di video pembuka The King: Eternal Monarch. (Kanan) Bangunan kuil di kompleks Kuil Tōdai-ji, Jepang. (Sumber Foto: Soompi)
Kontroversi ini bermula dari video pembuka drama The King: Eternal Monarch. Sesuai dengan tema cerita, video tersebut memperlihatkan dua dunia paralel yang terbagi berlawanan arah antara masa kekaisaran dan kondisi Korea zaman modern.
Sebagian besar K-Netz menyadari bahwa bangunan kuno yang ada dalam masa kekaisaran menyerupai desain arsitektur dari salah satu kuil Buddha yang di Jepang. Salah satunya yang berlokasi di kompleks kuil bernama Tōdai-ji. Selain itu, bangunan lain dalam video pembuka drama juga diduga terinspirasi dari kuil Jepang, yakni pagoda lima lantai di Kōfuku-ji.
Merupakan Isu Sensitif
(Kiri) Segel kekaisaran di drama The King: Eternal Monarch. (Kanan) Segel kekaisaran Jepang. (Sumber Foto: Soompi)
Tampaknya, pihak produksi drama menjadikan bangunan kuil Jepang tersebut sebagai inspirasi untuk desain istana di The King: Eternal Monarch. Tidak berhenti di situ saja, K-Netz juga melihat kesamaan antara segel kekaisaran Korea di drama dengan segel kekaisaran Jepang yang sebenarnya.
Isu in pun menjadi begitu sensitif karena Korea pernah dijajah Jepang. Perselisihan perdagangan yang baru-baru ini melibatkan dua negara itu juga meningkatkan permusuhan di antara mereka. Selain atribut, K-Netz menilai sejarah dan suasana kerajaan Korea di The King: Eternal Monarch seperti dipengaruhi oleh tradisi Jepang.
Pernyataan dari Pihak Produksi Drama
Sumber Foto: SBS
Tim produksi The King: Eternal Monarch dikritik habis-habisan oleh publik. Mengingat anggaran drama yang bernilai fantastis, seharusnya pihak produksi bisa lebih memperhatikan detail penting agar tidak terseret dalam kontroversi seperti ini.
Menyusul kontroversi tersebut, Hwa & Dam Pictures selaku rumah produksi yang menggarap The King: Eternal Monarch merilis permintaan maaf resmi dan menjelaskan pandangan mereka mengenai desain istana yang diduga menyerupai kuil Jepang.
“Pertama, kami akan membahas cap Kekaisaran Korea. Untuk mewakili monarki konstitusional di mana Majelis Nasional atau Cabang Eksekutif berpusat di sekitar keluarga kekaisaran, kami menciptakan segel kekaisaran Kekaisaran Korea dengan desain 'bunga plum ganda' di mana bunga ini dirangkai oleh bunga lain. Ini sama sekali tidak terkait dengan Segel Kekaisaran Jepang,” kata tim produksi, dikutip dari Soompi.
Selanjutnya, mereka membahas soal video pembuka drama The King: Eternal Monarch yang menuai kontroversi, “Kami akan membahas produksi video pembuka. Pertama, dalam kasus pagoda kayu, kami menggunakan pagoda kayu lima tingkat Baekje, yang dipajang Kompleks Reproduksi Sejarah Baekje, sebagai pangkalan. Kami berharap bahwa itu tidak akan menimbulkan kesalahpahaman dengan merancang bangunan kayu fiksi dengan menciptakan kembali pagoda kayu yang terlihat dalam catatan sejarah,” tulisnya.
“Namun, dalam kasus pagoda kayu dua lantai, kami menggunakan fitur kuil Buddha Korea dan istana kerajaan Tiongkok sebagai dasar untuk membuat pagoda kayu fiksi, dan kami telah memverifikasi bahwa beberapa fitur kuil Jepang digunakan dalam proses tersebut. Itu jelas kesalahan kami, tidak peduli alasannya, bagi kami untuk tidak memperhatikan setiap detail dalam proses mendesain dunia fiksi Kekaisaran Korea, dan kami dengan tulus meminta maaf,”.
Terakhir, rumah produksi ini menambahkan, “Tim produksi akan segera memperbaiki segala hal dan kami akan memastikan bahwa para penonton tidak akan lagi merasakan ketidaknyamanan ketika menonton drama dari episode 3 hingga seterusnya. Kami juga akan memperbaikinya dalam tayangan ulang dan layanan video-on-demand untuk episode yang telah ditayangkan. Kami sekali lagi meminta maaf, dan kami akan mencoba yang terbaik untuk membuat drama ini berkualitas tinggi,” tutup Hwa & Dam.