IntipSeleb Korea – Mino WINNER menceritakan apa yang ia alami setelah ditinggal pergi oleh ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, Mino WINNER mengaku punya emosi rumit yang sering dia rasakan.
Ikut mewek, begini cerita Mino WINNER ketika ditinggal ayahnya untuk selamanya. Yuk, langsung cek selengkapnya di bawah ini!
Ungkapan Mino WINNER yang bikin nangis
Pada 16 Desember lalu, Mino WINNER mengadakan pameran seni solo pertamanya yang bertajuk Thank You - Ohim Solo Exhibition di Seongdong-gu, Seoul. Di acara itu, Mino WINNER mengungkapkan satu tulisan yang mewakili kesedihannya dan perasaannya yang rumit setelah kematian ayahnya.
Khususnya, ini adalah pertama kalinya Mino WINNER menyapa mendiang ayahnya, setelah meninggal di bulan November lalu.
"Selamat tinggal, Ayah. Ayahku egois sampai akhir. Untuk apa kau terburu-buru, sehingga kau pergi begitu saja dengan suara menjengkelkan putramu di penerima menjadi yang terakhir? Jia kau akan meninggalkanku semuanya seperti ini, mengapa kamu memiliki banyak keserakahan?" tulis Mino WINNER dikutip melalui Entertain Naver pada Sabtu, 17 Desember 2022.
"Anda meminta uang, meminta saya untuk membayar kembali pinjaman, dan meminta saya untuk memberikan hati saya kepada Anda, tetapi mengapa Anda tidak pernah meminta saya untuk datang kepada Anda, atau untuk tinggal bersama Anda?" lanjutnya.
Dalam tulisannya, Mino WINNER juga menyinggung soal responnya ketika ayahnya dulu mengajak untuk bertemu. Respons Mino WINNER saat itu adalah sibuk dengan pekerjaannya.
"Saya biasanya mengatakan bahwa saya sibuk atau saya minta maaf, namun Anda memanggil saya begitu sering seperti itu. Dan saya bahkan tidak sibuk hai itu, tetapi apa yang membuat Anda terburu-buru seperti itu?" pungkasnya.
Mino WINNER bahas biaya rumah sakit ayahnya
Kalimat terakhir yang diungkapkan Mino WINNER setelah kepergian ayahnya adalah soal biaya rumah sakit, dan rasa kesepiannya.
"Saya selalu merengek bahwa saya penuh dengan kesendirian dan kesepian bahkan dengan banyak teman, saudara laki-laki, dan adik-adik saya, tetapi seberapa kesepian yang harus dirasakan ayah saya? Bahkan mengetahui hal ini, saya tidak membuat panggilan telepon yang mudah karena kebencian saya," kenang Mino.
Mino WINNER menegaskan bahwa tak masalah jika ayahnya menghabiskan uangnya, asal dia bisa sembuh dengan bantuan medis. Mino WINNER juga mengungkapkan bahwa dia telah terbiasa menghabiskan uang untuk keluarga, karena dia adalah tulang punggung selama 10 tahun terakhir.
"Apakah dia berpikir bahwa membayar 10 juta won setiap bulan untuk tagihan medis adalah pemborosan uang? Mungkin itu sebabnya dia pergi begitu cepat. Tapi bukankah aku yang aktif sebagai kepala rumah tangga selama 10 tahun terakhir? Ayah, ini tidak membuang-buang uang sama sekali, tetapi saya hanya ingin berbicara lebih banyak dengan Anda. Saya tidak menyalahkan diri saya sama sekali, dan saya ingin menyalahkan segalanya pada kamu ayah. Karena aku tidak boleh pingsan, karena aku akan melindungi semuanya, ayah, selamat tinggal. Aku sangat merindukanmu sekarang." tutupnya usai ayahnya meninggal dunia. (nes)